Senin, 14 Desember 2015

Sederhana

Bincang-bincang dengan seorang profesor adalah sesuatu. *kapanlagi

“Om minggu besok lari enggak om? Mau ngobrol..”
“Boleh minggu ya nis abis lari aja.”

Seusai lari-lari gemes, jogging-jogging imut dan koprol-koprol cantik akhirnya ketemu sama si om profesor. Si Om pake kaos sama celana santai. Penampilan yang beda banget sama penampilan sehari-hari yang kemana-mana rapih dan necis bak raja minyak dari medanl ah.hehe.

Si Om ini orangnya santai bisa nempatin situasi dimana jadi galak sama mahasiswa-mahasiswa bandel sama menjadi sangat asik kalau lagi konsultasi. Sekian banyak perbincangan kami, ada satu bagian yang aku favorite kan.

Bahagia itu sederhana, bisa jalan-jalan santai, makan di warung tenda, beli nasi uduk deket rumahmu pake motor sama si Tante

Itu satu makna bahagia menurut beliau, kamu?
Desember

2015

Minggu, 06 Desember 2015

Ditinggal Nikah?

Awkward banget ya judulnya. Haha. Serius ditinggal nikah itu menyedihkan. Sedih ditinggal status single to be married. Ditinggal nikah siapa sih nis? Haha. Yang pasti bukan pacar, enggak punya pacar soalnya.hehe.

Entah aku yang lagi baper atau gimana, tiba-tiba aku merasa kehilangan orang yang aku sayang dengan berubah status “married”. Bahagia akhirnya mereka menemukan belahan jiwanya melengkapi separuh agamanya tapi sekarang aku punya batas lebih berjarak. Misalnya tidak mudah menemukan waktu yang sama-sama bisa bercerita panjang lebar ngalor ngidul. Ya soalnya mereka juga punya prioritas yang lebih dengan kewajiban yang baru. Aku ngerti kok #baper.

Hehe. Tapi dengan begitu aku jadi lebih menghormati waktu. Setiap orang kan punya prioritas waktu yang berbeda-beda. Aku tetap bisa punya waktu khusus dengan mereka-mereka kok, kami pun akan saling memprioritas waktu tersebut. Alhamdulillah. Atau enggak jika jarak benar-benar memisahkan kami, beda benua, beda negara, beda propinsi, beda kota, atau beda rumah pun kami tetap bisa komunikasi jarak jauh, video call atau sekadar berkirim pesan. Ini bagian paling seru kalo kalo kangen-kangenan via videocall hahaha.

Sekian banyak bercerita, ada pertanyaan “Kapan nih nis nyusul?” Aku menanggapi secara bijak, pertanyaan yang bukan lagi pertanyaan baper-baperan. Pertanyaan yang bukan lagi ditanyain sm orang-orang pas kondangan tapi justru orang-orang terdekat. Justru di moment-moment itu aku berdoa.

“Gimana cara memantapkan diri sendiri ya siap atau enggak ya?” tanya aku.

“Nonton kajian pra-nikahnya Salim A. Fillah aja di youtube atau kalau sempet dateng kajian pra nikah aja, setelah mantep baca buku psikologis suami-istri” jawabnya.

Kamis, 17 September 2015

Salam dari Lombok

Salam dari tengah ribuan pulau di Indonesia!



Cahaya matahari sore itu, sunset pertama di kota Mataram. Bersyukur bisa sampai di sebuah kota di tengah pulau lombok. Lagi-lagi bertemu orang dengan berbeda karakter, suku dan bahasa. Terkadang perbedaan itu lucu ya, saya punya kamu enggak punya. It’s so nice!

PANTAI MALIMBU. Pantai di utara lombok yang sering digunakan untuk pelabuhan orang-orang yang ingin menuju beberapa gili. “Yah kita baru bisa sampe lihat pulau-pulau gili itu ya, belum sampe nginjek pulaunya” Ketawaku miris. Ah mungkin belom moment yang tepat mungkin nanti bersama orang tepat. HAHAHA. Pemandangan beberapa pegunungan di arah yang berlawan sekitar pantai merupakan pesona yang tidak kalah menarik. Jalan yang naik turun namun jalan sudah rata. Di pantai ini juga bagus untuk moment sunset karena lokasinya mendukung secara geografis. Hal yang perlu dicatat yaitu banyak orang yang nongkrong sekitar pantai khusus anak muda dengan motor gaul ala-ala. Hati-hati juga dalam mengendarai mobil, banyak motor-motor yang  berjalan sembarangan. Pantai malimbu dan senggigi berdekatan, tetapi saya merekomendasikan malimbu, keadaannya lebih bersih dan lebih indah. hehe

AIR TERJUN SENDANG GILE. Air terjun dengan dua trap (dua lapis). Lokasi di senaru, lombok utara. Lokasi di bawah jalan sehingga pengunjung yang datang harus turun ke bawah. Pengunjung harus melewati banyak anak tangga. Untuk mencapainya diperlukan 20 menit jalan santai.

KAMPUNG MONYET. Lokasi di Lombok Utara. Area ini dipenuhi banyak monyet yang berkliaran. Berbeda seperti di Bali, disini monyet tidak melakukan hal jahat seperti mengambil kacamata atau handphone. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kita tetep menjaga jarak.

MUTIARA. Pulau lombok terkenal dengan souvenir mutiara. Saya berkunjung ke tempat penjualan mutiara. Haha belum cukup sih kantongnya tapi ternyata penjual baik bisa ditanya-tanya. Prinsip penjualnya, boleh tanya-tanya saja siapa tahu saudara atau teman-teman kamu yang bisa kamu rekomendasikan kesini.

Pada dasarnya, mutiara dibagi dua mutiara air tawar dan mutiara laut. Kualitas menentukan harga. Kualitas mutiara air laut lebih bagus dari segi warna dan bentuknya yang membulat sempurna. Sedangkan mutiara air tawar tidak ada yang bulat sempurna. Mutiara yang berwarna coklat adalah mutiara yang sudah diberi pewarna. Harga mutiara beragam dihitung berdasarkan gram nya. Akan tetapi untuk nilai harganya tidak seperti emas yang naik atau stabil. Ketika kita membelinya, kita akan punya sertifikat untuk mutiara sehingga jika ingin dijualnya dapat harganya masih dapat baik. Biasanya jika ingin harganya tetap baik, bisa menjual kesesama penyuka mutiara. Untuk yang kantong terbatas, banyak penjual souvenir mutiara-mutiaran di sekitar pantai.

OLEH-OLEH. Ada beberapa penjual toko oleh-oleh tapi tidak banyak tersebar di kota Mataram sehingga saya sedikit kesulitan untuk mencarinya. Dan untuk makanan khas dan jajanan khasnya saya juga sulit menemukannya. Yang paling ciri khas dan mudah ditemukan yaitu ayam taliwang. Rasanya mantep, dan yang perlu dicatat rasanya PEDAS. Haha. Hati-hati yang tidak suka pedas, perlu waspada.

Catatan:
1. Jangan lupa selalu bawa tas yang simpel memuat kacamata hitam, alat sholat (untuk yang muslim), dan seperangkat isi dompet.hehe.
2. Untuk transportasi, ada penyewaan mobil dan taxi. Untuk penyewaan mobil sebaiknya mencari rekomendasi orang-orang yang pernah kesana. Mungkin yang berminat, saya bisa bantu.
3, Gunung rinjani dan pulau gili adalah tempat yang belum dikunjungi, semoga next time punya kesempatan dan waktu pergi kesana. *hope and pray





Semoga diberi kesempatan menikmati indahnya bagian bumi ini.

September 2015,

Agnisaa

Kamis, 13 Agustus 2015

Halo kota Siger!



Welcome to Lampuuuung!

Akhirnya menginjakkan kaki ke ujung Sumatra ini. Tidak banyak persiapan sebelumnya. Rencana yang singkat dan rekrut orang juga singkat. Setelah beberapa kali batal untuk berpergian ke beberapa lokasi yang sudah di list. Hahaha. *rejekiorangsabar.

Perjalan kali ini ala ala backpacker. Harusnya bisa aja naik damri dari gambir ke lampung tapi kami naik kereta terus naik bis. Ya istilahnya ‘ngeteng’ lah.hehe. Budgetnya jauh setengahnya dari naik damri. Tidak semua orang mau ngeteng makanya rekrut orang kali ini yang mau aja. Prosesnya seminggu. Dari pembuatan ittenary sampe perekrutan orang.

Perjalanan di awali dengan naik kereta dari st. Tanah abang ke merak. Yang perlu di notice disini, jadwal keretanya enggak banyak dan belinya online jadi mesti gercep gerak cepet hehe. Sampai di pelabuhan kami beli tiket untuk naik kapal harganya 15ribu. Kemudian setelah itu bisa naik bis ke terminal rajabasa. Nah dari terminal rajabasa boleh deh tentukan tujuan kemana...

Pesona pantai pasir putih lampung ini mengalihkan duniaku. Haha #ciye. Masih bersih banget, inilah baru namanya cuci mata. Tidak ada gedung dan bangunan kaku dimana-mana. Sepanjang perjalanan menuju pulau Pahawang, sepanjang mata kami dapat memandang pohon pisang dan pohon coklat. Maklum aja jarang main ke pantai.

Perjalanan kali menyadari kekayaan alam Indonesia ini sangat mahal! Ini mungkin bagian dari kebahagian yang tidak terbayar dengan uang. Tapi kalo mau kesana butuh uang.. haha. Pengalaman dan perasaan yang tidak semua bisa dapatkan. Luasnya laut membuat diri kita tidak ada apa-apanya. Kita mah apa atuh ya serpihan kali ya. Semoga jadinya serpihan berlian ya.

Beberapa hal yang perlu diingat juga, ketika memilih travel atau sejenis mobil pribadi yang disewakan untuk tujuan tertentu, yang biasanya digunakan untuk perjalanan ke pelabuhan. Pilih yang aman dan nyaman. Beri waktu untuk sekedar berbincang dengan supir sehingga tahu karaker supirnya. Biasanya travel mobil pribadi ini suka ngebut untuk sampai tujuan agar bisa ngejar setoran  lagi. Dan ini membuat saya tidak rekomended. Sayang nyawa apa sayang uang? -__- Kenyamanan naik bis jauh lebih baik. Akan tetapi waktu yang dibutuhkan juga lebih lama. Pelan-pelan yang penting selamet ya hehe.

Mari melakukan sebuah perjalanan!

Agustus 2015

Agnisaa

Rabu, 12 Agustus 2015

Investasi Akhirat

Investasi akhirat?
Pernah berpikir demikian?

Apa yang sudah kita lakukan untuk investasi di akhirat?
Investasi yang bersifat intangibel dan pasti. Harganya enggak pernah turun. Tidak ada batasan investasi. Bahkan memberi seutas senyum kita bisa investasi akhirat. Menyingkirkan paku di jalan juga bisa investasi. Hal sekecil apa pun kita bisa investasikan. Dan bunganya bisa berlipat-lipat. Kalau mau dihitung-hitung boleh. Bahkan jika AIR LAUT menjadi TINTANYA...TAK AKAN CUKUP menghitungnya.

Saling mengingatkan

Agustus 2015

Agnisaa




Jumat, 24 Juli 2015

Golden Tiket!

Halo everybody!

Minal aidzin wal faidzin..

Obrolan singkat tentang orang tua dan anak. Hubungan yang abstrak tapi pasti ada. Sering dimarahin orangtua kadang membuat kita merasa itu hal yang biasa dan bersikap tidak peduli dengan keadaan tersebut. Ya masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Golden ticket itu adalah ridho orangtua. Ridho Allah adalah ridho orangtua.. pernah denger enggak?

Kalo dulu biasa aja dimarahin, sekarang enggak boleh bikin kesel sedikit pun. Pokoknya enggak boleh bikin orangtua cemberut sedikitpun. Kalau perlu harus bahagia selalu 24 jam. Haha lebay yah. Tapi itu bener lho, dosa banget ternyata buat orangtua kesel. Apalagi kalau orangtua cemburu perhatian dengan pasangan kita (catatan juga buat saya soalnya saya belum berpasangan. Haha). Karena pernah ada cerita seorang ahli ibadah yang gagal masuk surga dalam perjalan sakaratul maut gara-gara melukai sedikit hati orangtuanya. Sayangnya saya lupa nama sahabat rasulullah tersebut. Mungkin ada yang bisa bantu? Saya dengar ini ketika ceramah saat terawih beberapa hari lalu.

Saya sering lihat di media sosial banyak quotes tentang membahagiakan orangtua. Menurut saya cara membahagiakan orangtua yang paling mudah mengajak berbincang dan jangan membuat kecewa sedikitpun. Semakin dewasa kita akan asyik dengan dunia kita sendiri. Peduli dengan diri kita sendiri dan tanpa menyadari pentingnya komunikasi di rumah. Pagi berangkat kuliah atau kerja, siang main atau kerja dan ketika pulang malah berorganisasi atau bahkan sampai rumah pergi tidur. Pernah enggak kita menyempatkan diri kita untuk sekedar cerita atau curhat kegiatan sehari-hari dengan ayah atau ibu kita? Mungkin ada juga yang kadang melakukannya tapi kebanyakn sepertinya tidak. Kebanyakan kita mengganggap curhat dengan teman seumur akan lebih enak didengar. Dan kejadian ini berlarut sehingga akan menimbukan pola pikir yang berubah. Menganggap orangtua berpikiran kolot atau jadul. Bahkan banyak anak yang kadang marah balik ke orangtuanya dengan nada yang lebih tinggi.

Padahal orangtua yang kolot atau jadul itu karena akibat kita sendiri sebagai anak. Kita tidak memperkenalkan dunia sudah berubah kepada orangtua kita. Toh sebenarnya orangtua akan welcome dengan banyak perubahan yang ada dan berterima kasih pada dunia karena anaknya berkembang. Tapi apa yang terjadi bila kita menemukan anak kucing kemudian dalam tempo yang lama kita tidak melihatnya dan tiba-tiba sudah menjadi raksasa. Apa respon kita melihat kejadian tersebut? Pasti kaget! Atau mungkin tidak mengenalinya. Sama seperti hal itu, ketika kita tiba-tiba berkembang tiba-tiba menjadi anak jaman sekarang yang gaul.hehe.

Cobalah sering sharing sekedar bercerita kegiatan di kampus atau di kantor dengan orangtua. Tidak perlu banyak-banyak karena kebiasaan orangtua semakin tua tidak akan sabar bercerita masa mudanya dulu. Karena semakin tua, mereka akan mulai merasa kesepian di rumah. Ketika mereka bercerita mereka akan mulai merasa punya banyak teman padahal hanya kita sebagai anaknya. Kalau tidak percaya boleh dicoba perhatikan deh mimik wajah orangtua kita ketika bercerita. Dengan begitu kita tidak perlu repot-repot memperkenalkan diri kita, “Pak bu aku sudah dewasa”. Tanpa berkata tersebut, orangtua akan yakin bahwa kita sudah dewasa dan berkembang baik sesuai dengan jaman. Namun, kita harus jadi orang lapang menerima dan mengoreksi diri kita atas hal-hal yang sebenarnya memang salah.

Nah terus gimana menebus dosa kalau orangtua kita sudah tiada? Menjadi anak sholeh karena satu-satunya yang menyelamatkan orangtua kita di akhirat adalah doa anak yang sholeh. Memperkuat tali silaturahmi yang orangtua sudah kita jalin dan banyak bersedekah.

Kuatnya doa orangtua membantu mempercepat doa kita terkabul. Makanya minta restu kalau punya keinginan, mimpi atau harapan. Jangan minta restu kalau sudah mepet ingin memperkenal calon.hahaha.


Saling mengingatkan yah, catatan juga buat saya sendiri.


Juli 2015

Agnisaa

Rabu, 22 Juli 2015

Drawing Block

Ketika kamu stuck dalam sebuah keadaan itu wajar.
Stuck dalam sebuah rutinitas.
Bukan karena tidak ikhlas.
Tapi butuh inovasi lagi.
Pergilah dan kembali.
Inovasi dan rasa syukur itu akan kembali..

Thanks.
Agnisaa.

Rabu, 17 Juni 2015

Pawai Khatamul Qur'an

Marhaban Ya Ramadhan..

Mau sharing nih sedikit tentang khatam al-qur’an. Beberapa lalu kesempatan mampir ke Bukit Tinggi di Sumatra Barat. Ada hal yang membuat saya tersepona nih..hehe. Awalnya saya pikir tidak akan ada kemacetan di Sumatra, ternyata ada.. akan tetapi bukan bermacet-macet karena banyak orang yang akan kerja. Macet akibat lajur sebelah dipakai pawai. Wah pawai apa ya? Segerombolan anak kecil berjalan bersama-sama dengan dandanan ala muslim dan muslimah. Ada sekelompok drumband maupun sekelompok anak kecil juga yang membawa hadroh. Ternyata pawai khatamul Al-qur’an atau kadang orang menyebutnya manten al-qur’an..


Woh keren!

Proud of all of you yaa... Anak SD semua bro. Woh, rewardnya keren ya bisa jadi semangat untuk anak-anak kecil yang lainnya. Pasti seneng banget ya itu. Dulu pas waktu saya TPA kok enggak ada ya..*sedih.

Bisa buat pelajaran nih, sekecil kesuksesan yang diraih oleh orang sekitar sangat perlu dihargai. Entah dalam berupa barang atau sekedar pujian atau ucapan selamat. Secara tidak langsung memberi semangat dan bentuk saling menghargai orang lain. Nah ini juga bisa kita lakukan untuk orang sekitar baik, saudara, sahabat, karyawan, atau murid.

Saya sempat menonton di youtube seminar leadership Henry Santiago. Seorang guru yang mengajar di tiga kelas. Di kelas pertama, beliau membangga-banggakan muridnya dengan sering memuji hasil tugas yang sudah dibuat. Padahal hasil tersebut biasa saja tidak terlalu bagus. Di kelas kedua, beliau selalu marah-marah dan tidak pernah memuji hasil tugas sama sekali. Padahal hasil yang diperoleh dengan kelas yang pertama sama saja, tidak ada yang terlalu bagus maupun terlalu jelek. Di kelas tiga, beliau biasa saja tidak marah dan tidak memujinya. Lalu di akhir semester, mana hasil nilai tugas yang paling bagus dan semakin baik dari hasil yang pertama? Jawabannya kelas selalu diberi semangat yaitu kelas pertama. Ternyata sekedar ucapan selamat merupakan salah satu cara memberi semangat pada diri seseorang dan bukan cara yang negatif. Bisa jadi bentakan atau kemarahan yang dilakukan hanya akan menimbulkan sikap down atau rendah diri. Sama seperti pawai atau arak-arakan yang saya lihat, bisa jadi pawai tersebut salah satu cara untuk menambah semangat belajar mereka.

Mendidiklah dengan cara yang benar dan asyik.

Semoga saling mengingatkan

Juni 2015


Agnisaa

Senin, 15 Juni 2015

Nikmat Berbagi

Apanih persiapan menjelang Ramadhan?

Beli kurma terus beli bahan-bahan sembako nih kayaknya bagi kaum ibu-ibu..hehe *ngeliat tingkah mama nih di rumah. Apa ada yang sudah beli baju barukah? *lho. Atau sudah menyiapkan bisnis menjelang Ramadhan? Apa enggak ngapa-ngapain? hehe. Hayo persiapannya ngapain aja yaa..

Yuk nikmatin Ramadhan tahun ini semaksimalnya. Nikmat yang seperti apa ya? Nikmat berbagi dengan orang sekitar. Hari ini saya menyaksikan betapa banyak orang berduyun-duyun ingin sekali berbagi dengan mendaftarkan diri untuk menyediakan takjil berbuka di masjid. Kalau dilihat hampir semua masjid sudah punya daftar nama-nama pemberi takjil setiap harinya. Subhanallah.. Bahkan masih ada yang ingin mendaftar padahal sudah full dan setiap hari sudah ada dua orang yang menyediakan.

Segitu banyaknya orang yang ingin berbagi dengan sesamanya. Saya merinding melihatnya bahkan saat ini ketika saya menulisnya. 

Pernah suatu ketika saya membaca hadist ini mengenai tanda-tanda akhir zaman.

Pasti akan datang kepada manusia suatu zaman, di mana seseorang berkeliling membawa sedekah emas, lalu ia tidak menemukan seorang pun yang mau mengambilnya. Dan terlihat seseorang diikuti oleh empat puluh orang wanita yang berlindung kepadanya karena sedikitnya kaum lelaki dan banyaknya kaum wanita. (Shahih Muslim No.1680)

Akankah ini akan terjadi? Dimana setiap orang akan mampu dan ingin berbagi tapi tidak ada tempat untuk berbagi?

Dan hari ini juga saya baca whatapp di group dari salah satu trainer, “Berbagi tidak perlu menunggu diri yang serba tercukupi. Berbagi hanya perlu membuka hati, memberi empati dan rasa peduli” (Andy Sukma Lubis)

Berbagi jadikan hal yang harus dirindukan. Pernah berbagi dengan sesama masuk dalam prioritas setiap bulanmu? Janji Allah tidak akan pernah meleset. Seorang pengusaha yang mempunyai prioritas setiap bulannya menyantuni anak yatim dan setiap bulan juga ia memdapat berlipat-lipat keuntungan.


Yuk berbagi, berzakat atau memberi pada bulan Ramadhan nanti..
Semoga saling mengingatkan.

Juni 2015

Agnisaa



Welcome to Ramadhan

Selamat datang bulan Ramadhan.. *enggak sabar

Setiap Ramadhan punya kisah yang berbeda, awalnya Ramadhan bersama teman-teman asrama, Ramadhan in Summer Zone, Ramadhan bermasyarakat, Ramadhan with skripsi dan sekarang Ramadhan seperti apa?

Bersyukurlah yang masih punya anggota keluarga lengkap. Tahun ini pertama Ramadhan tanpa orang kesayangan yaitu Ayah. Ayah yang enggak neko-neko.hehe. Kangen imam-an bareng sholat Magrib, kangen ngobrol panjang lebar ngalor ngidul kesana kemari, kangen jalan-jalan suka-suka, kangen semua. Bukan ayah yang kehilangan kegagahannya bila dekat dengan anak perempuanya. Mungkin saatnya saya disuruh nyari partner kali ya.hehe

Welcome to Ramadhan!
Semoga kita bisa menikmati sebaik-baiknyaa..

Juni 2015

Agnisaa

Selasa, 09 Juni 2015

Assalamualaikum Padang

Halo everybody, akhirnya menginjakkan kaki di bumi Sumatra. Kota perdana saya di kota Padang. Yeay, welcome to Padang!! Speachless dan haru gimana gitu pas sampai *cubit tangan sendiri.

"Kesan pertama, rapih, panas, enggak seruwet Jakarta dan banyak tanaman berbunga..hehe."

Oke perjalanan pertama, kita mulai explore dari Kota Padang. Tempat yang kita masuki pertama adalah Museum Adityawarman. Museum ini lebih menceritakan sejarah dasar orang Padang. Dari keturunan, adat istiadat, jenis makanan, hingga alat-alat atau perkakas yang dipakai jaman dulu. Bentuk fasad museumnya rumah gadang dan di depannya sejenis taman atau plaza yang lumayan luas.

Perjalanan berikutnya, kita keliling Kota Tuanya Kota Padang.  Takjubnya banyak sekali bangunan lama di daerah itu, sayang saya lupa nama daerahnya apa deket-deket jembatan Siti Nurbaya pokoknya. Sekitar di jalan Klenteng. Sayangnya bangunan tersebut banyak yang tidak terawat sehingga banyak bangunan yang rapuh. Beberapa bangunan ada yang runtuh akibat gempa padang beberapa tahun yang lalu. 

Setelah lelah berkeliling, kami memutuskan untuk beristirahat sambil menuju Jembatan Siti Nurbaya. Wah tradisi disana setiap sore ada yang jual pisang dan jagung bakar di sepanjang jembatannya. Cocok nih buat tempat istirahat sementara. Dan disana juga disediakan tempat duduk untuk sekedar memandang area sungai yang dipenuhi boats-boats. Boats tersebut digunakan untuk wisata juga namun saya kurang tau harganya. Biasanya yang menggunakannya wisatawan asing namun ada juga kok wisataan lokal yang menggunakan boats tersebut. Rupanya jembatan siti nurbaya ini jalan pengantar kepada sebuah bukit dimana di puncak bukit ada makam siti nurbaya. Bukit tersebut kadang disebut gunung padang oleh masyarakat lokal.

Selain pisang dan jagung bakar, ada wisata kuliner malam yang wajib dicoba ketika sudah mampir di area jembatan siti Nurbaya yaitu KOPMIL (kopi milo). Minuman gaul ala anak muda disana. Dimana setiap orang memegang genggaman plastik sepanjang jalan klenteng sampai jembatan siti nurbaya. Pemandangan yang luar biasa. Rasanya enggak gaul kalo enggak minum yah. Haha. Enggak percaya? Cepat berkunjung ya mampir, perhatikan lalu beli. Hehe. Akhirnya aku dipaksa suruh beli padahal perut rasa sudah enggak muat setelah makan malam. Oke dalam 5 menit, saya sudah jadi anak gaul ala padang, memegang genggaman kopi milo ini. Satu bungkus harganya 9 ribu rupiah. Yang paling terkenal disana KOPMIL OM PING walaupun disana juga banyak tenda-tenda yang menjual kopmil..

Perjalanan saya belum berhenti, saya lanjut melipir di tepi pantai TAPLAU. Wow, saya merasa sangat beruntung sampai di kota ini pada hari Sabtu (Malam Minggu) . Kata dikata, cuma di hari Sabtu / Malam Minggu kita bisa menikmati suasana ramai ala anak muda setiap minggunya. Jam malam yang paling malam yaitu hampir jam11 malam katanya, karena katanya biasanya jam 8 malam sudah banyak yang tutup dan harus sudah stay di rumah. Beda ya di Jakarta jam10 malam aja ada yang masih bertarung dengan kemacetan.hihi *bye dulu ya jakarta*

Sepanjang pantai TAPLAU, berbagai kuliner disediakan. Harga lumayan lebih mahal dari tempat makan di pondok yang berlokasi di simpang lima kinol. Berbagai macam jenis tenda di sisi pantai. Pesan saya, jangan memutuskan cepat-cepat untuk makan dimana kecuali sudah sangat lapar sekali. Dari warung tenda sampai yang agak elit ruko-ruko pinggir pantai pun ada.


Ini ceritaku, kamu?



Juni, 2015.
Agnisaa

Sabtu, 09 Mei 2015

HI TEGAL

First travel saya tahun ini di bulan Maret adalah KOTA TEGAL. Setelah tahun lalu banyak sekali halangan untuk keluar dari kota yang penuh hiruk pikuk ini. Terakhir jalan-jalan ke kota si empunya batik trusmi “CIREBON” backpack bareng temen-temen di jurusan sama yang hobi jalan-jalan. Terima kasih, hobi ini menjadi semangat untuk nyari uang. hehe Tidak banyak kegiatan apa-apa disana. Jujur, tujuan kesana  not for fun really. Buat jenguk mbah yang kurang sehat sebagai wakil mama enggak bisa jenguk. Dan jadilah jadi delegasi kesana. Naik kereta sendiri, ini pengalaman pertamaku. Perjalan aku habiskan 5 jam untuk sampai stasiun tegal. Tidak betah berdiam diri berlama-lama akhirnya saya berbincang-bincang dengan sebelah saya. Akhirnya tidak terasa, 5 jam terlewati. WELCOME to TEGAL!

Sampai disana pukul satu, belum sempat makan siang jadi langsung cus makan. Kuliner pertama, Soto Talang yeah khas kabupaten Talang, Tegal. Ciri khas soto tersebut, mangkuknya kecil, bisa dicampur nasi atau lontong. Isinya bisa pilih, ayam, daging, babat atau campur. Ketika masuk di daerah talang, kita akan disambut banyak tempat makan yang menawarkan soto talang. Konon katanya, semua tempat makan tersebut adalah bisnis keluarga. Sebab beberapa cerita, tempat makan yang jaraknya berdekatan, ada yang sederet atau sekelompok ini masih ada hubungan darah sebagai kakak atau adiknya. Bahkan masih ada soto inti (maksudnya yang punyanya si bapak atau ibunya). Setiap lebaran tidak selalu sering kesini, sebab pasti jadi waiting list dulu. Huhu. Pengunjungnya banyak banget. Kalo laper dua porsi enggak perlu malu, karena mangkoknya memang minimalis. Hihi. Tapi saya cukup satu kok.hahaha. Makan siang yang mantap! Recommeded nih kalo lewat yah..


Malamnya saya berkunjung sebentar untuk melihat Taman Rakyat Slawi Ayu. Slawi merupakan salah satu bagian dari kota Tegal. Katanya taman ini baru diresmikan oleh bapak Bupati Tegal. Taman rakyat ini semacam plaza untuk berkumpul warga. Tidak dipungut biaya apapun masuk ke dalamnya. Disana disediakan penyewaan sepatu roda. Plaza ini juga menyediakan beberapa area untuk bermain sepatu roda, ada sejenis ramp nya (jalan tanpa tangga, bentuknya miring seperti untuk dissable). Hampir seluruh area plaza dipenuhi anak-anak kecil bermain sepatu roda. Terlihat asik, tapi sayang ukuran sepatunya cilik-cilik hihi. Selain itu, penjual lampu gelang, mainan anak-anak sampai penyewaan motor-motor-an untuk anak-anak. Disisi kanan taman ini ada pujasera (pusat jajanan serba ada), ada ayam bakar, nasi bakar, soto, roti bakar dan beberapa jajanan pengganjal perut lainnya.


Sebelum pulang ke jakarta dengan galau yang setengah mati masih ingin makan sate kambing muda tegal padahal waktu sudah limited. “Tan, satu jam lagi cukup enggak yah?” Tanyaku sambil berharap dalam hati. “Masih kok, santai aja.” Akhirnya kami nekat mampit ke tempat makan yang jual sate. Sate kambing muda plus teh poci gula batu. MANTAAAP!! Enggak nyeselaaah..




See you in the other city
This is my story, and you?


Mei 2015

Agnisaa

Jumat, 01 Mei 2015

Filosofi Kopi

Film Indonesia kini menurut saya memiliki perubahan yang sangat besar. Bukan hanya visualisasi yang sangat menarik tapi makna dari filmnya juga sangat baik. Pengambilan teknik visualisasi yang menjadi ciri khasnya yaitu pemandangan alam atau view disekitarnya. Entahlah bukan karena saya anak landscape sih, tapi pemandangan alam atau view kota yang memukau membuat film tersebut berbeda dari yang lain. Suasana sun rise atau sun set benar-benar membuat penonton tenggelam masuk dalam ceritanya. 

Film-film action kali ini menjadi sedikit tersingkirkan dari prioritas film di bioskop. Terkadang saya menonton film tidak hanya untuk hiburan, tapi untuk mencari ide-ide baru bahkan penyemangat baru. *gaya hahaha. Apalagi film-film yang berbau dengan jalan-jalan, ah pasti asyik.

Oke mau sedikit mengulas film filosofi kopi nih. NEKAT, KERJA KERAS dan TEKUN.

Nekat disini bukan terburu-buru tanpa arah dan tujuan. Nekat yang digambarkan punya tujuan, cara dan resiko yang sudah dipaparkan namun dengan keyakinan bahwa semua akan berhasil dari hasil rencana yang dibuat. "Ah, gila banget!!" Kalimat yang paling sering banget keluar. Berani mengambil challange untuk naik kelas. Terkadang kita secara enggak sadar sering ditawarkan challange, tapi terkadang juga kita masih ragu-ragu untuk berusaha melakukannya. 

Kerja keras untuk terus mencoba keluar dari kegagalan. Pernah denger pepatah, habiskan jatah kegagalanmu! Gagal dibilang kopi terenak, enggak membuat ben dan jody putus asa. Bahkan usahanya terus dan akhirnya ia menemukan resep sederhana dari petani kopi dan cara membuat yang sederhana juga.

Tekun itu fokus sama yang kamu tuju. Seberapa besar badai menghadang, masih kokoh berdiri. Fokus sama passion, pada dasarnya kerja sesuai passion itu lebih asik. Kefokusan ben terhadap kopi bukan hal yang biasa. "Gue enggak pernah main-main sama kopi" Dia yakin penikmat kopi bukan mencari wifi tapi rasa dan bau kopi yang nikmat.

Film ini juga mengingatkan dengan ayah saya, yang selalu minta dibuatkan kopi dengan gula yang sangat sedikit. Karena kesedikitan gula tersebut saya dan beberapa orang sering berkomentar "mending enggak usah pake gula yah". Terus ayah tertawa sambil menjawab, "Sepahit-pahit kehidupan pasti ada manisnya." woooh... haha.

Ini aku ayah dan kopi. Kamu?


Mei 2015

Agnisaa

Sabtu, 11 April 2015

Bapak Supir Angkot

Perjalan Jakarta-Bogor bagi saya bukan jarak yang jauh. Khusus ke kampus tercinta, lokasi jauh dari kota yaitu IPB-Dramaga. Hampir setiap minggu atau setiap bulan atau mungkin suka-suka malah bolak balik Bogor-Jakarta.  Perjalanan st.tebet-st.bogor 45 menit, sedangkan perjalan di angkutan umum hampir 1 jam lebih.
Hampir 2-3 jam untuk sampai ke Bogor adalah hal luar biasa. Bahkan naik kereta jakarta-bogor lebih cepat dari pada naik angkot. Pertanyaannya adalah apakah jarak bogor-dramaga lebih jauh dari jakarta-bogor? Haha.

Hari itu hari yang luar biasa panas sekitar jam11 siang sampai di terminal laladon bukan ladon yaa apalagi lanang. Hahaha. Suara teriakan para kenek bukan hal yang aneh, pasang muka datar lebih baik. Enggak mood buat ngeliatin para kenek kalo ada yang cling enggak apa-apa #lho.  Oke akhirnya rejekinya angkot dan rejeki aku duduk di depan. Angkot di bogor akan jalan kalau sudah penuh.

Selama perjalan supir angkot yang saya naiki berkomentar, “Supir angkot disini sukanya melanggar aturan lalu lintas ya,  maksa buat dua jalur. Padahal aturan kan dibuat untuk kebaikan juga.”
  
Aku menanggapi dengan senyum

“Dulu saya supir mobil berplat merah dek. Tau BP?” 

Aku kaget, ehm Blok m Plaza? Bukan.. Guru BP? Ehm.. Bimbel %&ahdbjdj^*kdhfj... *pasrah
 “BP apa ya pak?” Tanya aku penasaran.

“Balai Pustaka.. Iya saya supir Bapak Pribadi Bapak XXX *saya lupa namanya. Saya dulu dari supir kantor terus naik jabatan beberapa kali pindah jadi supir pribadi orang-orang besar. Saya banyak belajar mengenai berkendara di Jalan. Kalo kata orang jawa, belajar tata kramanya. Bagaimana kita harus ngebut atau normal membawa mobil. Bagaimana menyalip yang benar.” 

Saya mengangguk-angguk ria.

 “Tapi sekarang saya berenti aja, capek. Sekarang makin banyak pejabat yang kurang juga tata kramanya. Lagian anak sudah besar dan berkeluarga. Ngisi waktu saya nyupir angkotlah ini.”

“Berapa lama pak jadi supir di BP?” Saya penasaran.

“Hampir 20 tahunan lah.. Saya kaget di Bogor supir angkotnya muda-muda. Buru mau nyupir tapi enggak tau tata cara berlalu lintas.”

Saya berharap perjalan ini jangan sampai dulu ke kampus, mau denger kelanjutan cerita Bapaknya. Akan tetapi tiba-tiba seseorang di belakang berkata “Berlin ya Pak kiri...” Berlin pintu kecil yang dimana selalu dilalui mahasiswa keluar masuk. Yah sudahlah, berakhir obrolan dengan si Bapak Supir.

“Pak saya turun disini” seraya memberikan uang. 

Sebelum turun saya berkata “Terima kasih pak ceritanya..”

“Iya kamu kuliah yang bener biar jadi orang jangan kayak saya supir aja..”

Perjalan singkat, cerita singkat namun hikmahnya tidak singkat. Bersyukur sekali hari itu..


Ini ceritaku, mana ceritamu?

April 2015,

Agnisaa

Sabtu, 04 April 2015

Have you done?



اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
“Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.


“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”



Doa ini ringan setiap shalat dibaca tapi punya artinya yang dalam.
Pernah membayangkan pengorbanan orangtua mu? Have you done? 

Minta tolong ke warung aja masih bilang "Iya mah nanti.."
Dulu ibu mu pas kamu bayi, kamu nangis kejer, pernah bilang "Iya nak nanti.."??


April 2015

Agnisaa

Halo Jakarta!

Halo Jakarta!
Semakin hari, semakin penuh aja ya Jakarta. Is it real city? Apakah semua kesan kota seperti itu ya?

What do you think about city?
Penghasilan besar, hidup mewah, menjadi gaul asik dan lain-lain. Mungkin sebagian besar seperti itu. Mungkin sebagian lain juga tidak. Akan tetapi dilihat dari jumlah yang sedemikian rupa kenyataannya kota Jakarta menjadi kota favorit di Indonesia. Kota terpadat, saking padatnya orang-orang betah dengan bermacet-macet ria dan berdesak-desakan. Pemandangan tersebut biasanya pagi dan sore hari, tepatnya jam kantor masuk dan pulang.

"Macet itu biasa..." Kata seseorang.
"Iya macet banget tadi..." Ucap seseorang lainnya dengan wajah lesu, lemas dan lunglai.
"Macet itu...."
"Macet itu..."
Ayo definisikan sendiri ya.

Serius nih mau jadiin macet jadi hal yang biasa?

Padahal masih banyak ribuan kota di Indonesia yang masih lenggang. Contohnya di Surabaya. I love this city. Jalannya lebar dan sistemnya banyak searah. Memang agak menyulitkan untuk pendatang. Akan tetapi suasananya beda, bisa tidur-tiduran kali ya di jalan.hahaha. Mau banget nih Jakarta kayak Surabaya.

Nih pemandangan singkat kota Jakarta di pagi hari. Hayo tebak daerah mana cobaa? Sepanjang mata memandang kepadatan mobil yang luar biasa.


Kalau orang-orang mimpi hidup di Jakarta. Saya malah ingin mimpi investasi aja. Hidup di rumah yang lahannya punya kebun dan taman yang besar..

Ini kotaku.
Kamu?

April 2015
Agnisaa

Jumat, 20 Februari 2015

Confidence Class (Inspirasi Academy)

Tidak semua orang pandai menggunakan bahasa lisannya dengan baik. Biasanya tergantung seberapa sering kita menggunakan otak sebelah kiri atau kanan. Faktor pergaulan di kehidupan sehari-hari juga. Apakah orang tersebut termasuk orang yang pandai dalam mengolah kata atau tidak. Akan tetapi semua dapat dipelajari. Bakat atau kemampuan dapat dilatih hingga baik. Pisau yang diasah terus menerus akan tajam. Begitu pula patung budha emas di Thailand tidak pernah ada jika tidak ada yang menggali dan mengosoknya. Zaman dahulu ditemukan sebuah batu besar, kemudian beberapa ahli sejarah tersebut penasaran, akhirnya dengan pantang menyerah dan yakin bahwa batu ini sangat berharga mereka mengosok dan membersihkannya. Alhasil sekarang kita dapat melihat patung Budha emas yang berada di Thailand. Sama halnya seperti diri kita, jika tidak pernah melatih kemampuan public speaking, kemampuan tersebut akan tumpul bahkan bisa hilang.

Banyak pelajaran berharga dari latihan public speaking yang dilakukan beberapa bulan lalu oleh Mas Brili Agung Zaky (Inspirasi Academy). Hal-hal yang paling penting dilakukan menjadi public speaker yang baik ialah matangkan persiapan berupa bahan yang akan dibicarakan, pakaian yang akan digunakan dan cek sound ketika akan tampil. Kami juga belajar bagaimana melatih vokal, mengelola pendengar dengan baik, serta mempersiapkan trik-trik agar pendengar tetap fokus dan menangkap apa yang dibicarakan.

Ketika menjadi pembicara, you will be 'artis hollywood'  artinya semua mata tertuju padamu. Perasaan nervous pasti ada pada seorang pembicara. Sekarang bagaimana mengelola nervous dengan baik ketika di depan khalayak? Kita punya kebiasaan tertentu dalam hal menenangkan diri. Setiap orang punya perilaku menenangkan diri dengan sikap yang berbeda-beda contohnya ada mengelus dada, loncat-loncat, menepuk pundak sendiri atau banyak lagi. Semua perilaku tersebut adalah perilaku wajar.

Nah jika tahap awal sudah terlewati, masih ada masalah berikutnya yaitu mengatasi lupa bahan dan mengelola pendengar agar tetap fokus. Mengatasi lupa bahan pembicaraan adalah berusaha mengulang apa yang terakhir dibicarakan dibahas secara ulang dengan teknik alur cerita yang berbeda. Itu akan perlahan mengembalikan daya ingat. Selajutnya, untuk pendengar tetap fokus, jadilah public speaker yang tidak membosankan. Bergeraklah di area-area yang masih dijangkau pendengar. Hindari berdiri yang terlalu pojok sehingga menyulitkan pandangan. Tatap mata pendengar secara merata. Dengan begitu pendengar akan merasa selalu diperhatikan.. ciyee hahaha. Yap itu salah satu triknya. Cobain ya..hehe

Banyak sekali ilmu yang diberikan. Banyak ilmu tapi tidak dipraktekkan juga useless kan. Disini saya juga menemukan teman-teman super. Mereka orang-orang yang tidak berhenti dalam belajar, bahkan jam terbang sebagai public speaker sudah tinggi mereka tetap belajar. Salut sekali.

Note: Jangan berhenti belajar



Febuari 2015

Agnisaa

Senin, 12 Januari 2015

Sosok itu

Sosok yang enggak pernah marah, tapi kalau buat kesalahan cuma diketawain. Ketawa yang penuh makna dan malu untuk melakukan kesalahan itu keduakalinya. Dan mengajarkan menertawakan kesalahan bukan sebaliknya.

Kadang suka pake cara 'unik' 'kuno' ya semacamnya itu sebab katanya lebih suka cara jaman dulu. Dan karena satu hal, terlalu kreatif.

Mengajarkan aku mengenal 'pasar' bukan mall. Alhamdulillah jadi suka pasar, berani 'blusukan'. Jadi tau harga asli barang. Dan tau gak sih aku pernah beli rotring ukuran 0,1 dengan harga 15ribu, padahal harga aslinya 100rb an ya kalau bekas 60-80rb an lah. Ini barangnya baru dan harga rapuh banget bukan harga miring lagi.hehe. Ini hasil blusukan ke pasar dan nemu toko tua gitu.hihi. Top markotop deh.

Menceritakan kegiatan di kampus masa mudanya ketika naik gunung. Seru dan terlihat asik. Giliran ijin naik gunung enggak boleh. Lha gimana. Buat orang kepo sih ya. hehe.

Semua bagian kreatif tugas sekolah dulu beliau yang mengajarkan. Disini banyak belajar dengan kata 'menjadi beda' 'unik dan asik'. Sekarang sudah tidak bisa turun langsung, cuma kasih umpan biar kita juga kreatif. Aku ingin balik masa-masa sekolah.. Miss at the moment.

Mengajarkan kesederhanaan tapi mimpi yang enggak boleh sederhana.


Sosok itu..
"Ayah!"

Minggu, 11 Januari 2015

Seminar Parenting

Denger seminar parenting, look like mature ya..haha. Eits jangan salah, siapa bilang seminar parenting hanya untuk ibu-ibu? Tapi untuk semua calon ibu. Ini mungkin terlihat lebih dewasa tapi ilmu tentang parenting harus diketahui sejak dini. 

Mau nikah umur berapa? 5 tahun lagi atau tahun depan? Yang dinamakan buru-buru jika persiapannya dadakan. Mau nikah 5 tahun lagi kalau persiapannya 1  tahun sebelumnya saya bilang itu buru2.. Mau nikah tahun depan tapi persiapannya 5 tahun lalu, itu bukan buru-buru.

Masa iya mau nikah tahun depan, persiapannya baru setahun sebelumnya, apakah benar? Hallo??? beli rumah beli lain2 gitu bisa ya persiapannya setahun? Bisa kok, kalau bisnis mah bisa aja. Kalau mau cepet sukses makanya bisnis aja. Terbukti ada hadistnya kan berdagang..hehe. Bukan soal beli-belinya tapi persiapan itu kan bukan hanya materi atau money semacamnya. Ilmu dan sikap kedewasaan juga bagian yang penting.

Hal yang utama perlu diajarkan kepada anak-anak yang terpenting adalah agama kemudian talentanya. Usia balita sampai dewasa adalah masa-masa otak manusia mudah menangkap ilmu. Ilmu agama adalah dasar dari dasar semuanya. Jadi kalau bisa sekolah yang dipilih sekolah dengan landasan agamanya kuat. Untuk talenta, di masa Rasullah ada 3 hal yang harus wajib diajarkan kepada pemuda masa itu, yaitu berenang, berkuda dan memanah. Saat ini berkuda adalah hal yang cukup mahal dan kurang familiar kan, bisa enggak sih ya diganti bisa berkendara? Jika ada hal yang salah mohon koreksinya ya.

Terima kasih.
Semoga bermanfaat ya.