Kamis, 13 Agustus 2015

Halo kota Siger!



Welcome to Lampuuuung!

Akhirnya menginjakkan kaki ke ujung Sumatra ini. Tidak banyak persiapan sebelumnya. Rencana yang singkat dan rekrut orang juga singkat. Setelah beberapa kali batal untuk berpergian ke beberapa lokasi yang sudah di list. Hahaha. *rejekiorangsabar.

Perjalan kali ini ala ala backpacker. Harusnya bisa aja naik damri dari gambir ke lampung tapi kami naik kereta terus naik bis. Ya istilahnya ‘ngeteng’ lah.hehe. Budgetnya jauh setengahnya dari naik damri. Tidak semua orang mau ngeteng makanya rekrut orang kali ini yang mau aja. Prosesnya seminggu. Dari pembuatan ittenary sampe perekrutan orang.

Perjalanan di awali dengan naik kereta dari st. Tanah abang ke merak. Yang perlu di notice disini, jadwal keretanya enggak banyak dan belinya online jadi mesti gercep gerak cepet hehe. Sampai di pelabuhan kami beli tiket untuk naik kapal harganya 15ribu. Kemudian setelah itu bisa naik bis ke terminal rajabasa. Nah dari terminal rajabasa boleh deh tentukan tujuan kemana...

Pesona pantai pasir putih lampung ini mengalihkan duniaku. Haha #ciye. Masih bersih banget, inilah baru namanya cuci mata. Tidak ada gedung dan bangunan kaku dimana-mana. Sepanjang perjalanan menuju pulau Pahawang, sepanjang mata kami dapat memandang pohon pisang dan pohon coklat. Maklum aja jarang main ke pantai.

Perjalanan kali menyadari kekayaan alam Indonesia ini sangat mahal! Ini mungkin bagian dari kebahagian yang tidak terbayar dengan uang. Tapi kalo mau kesana butuh uang.. haha. Pengalaman dan perasaan yang tidak semua bisa dapatkan. Luasnya laut membuat diri kita tidak ada apa-apanya. Kita mah apa atuh ya serpihan kali ya. Semoga jadinya serpihan berlian ya.

Beberapa hal yang perlu diingat juga, ketika memilih travel atau sejenis mobil pribadi yang disewakan untuk tujuan tertentu, yang biasanya digunakan untuk perjalanan ke pelabuhan. Pilih yang aman dan nyaman. Beri waktu untuk sekedar berbincang dengan supir sehingga tahu karaker supirnya. Biasanya travel mobil pribadi ini suka ngebut untuk sampai tujuan agar bisa ngejar setoran  lagi. Dan ini membuat saya tidak rekomended. Sayang nyawa apa sayang uang? -__- Kenyamanan naik bis jauh lebih baik. Akan tetapi waktu yang dibutuhkan juga lebih lama. Pelan-pelan yang penting selamet ya hehe.

Mari melakukan sebuah perjalanan!

Agustus 2015

Agnisaa

Rabu, 12 Agustus 2015

Investasi Akhirat

Investasi akhirat?
Pernah berpikir demikian?

Apa yang sudah kita lakukan untuk investasi di akhirat?
Investasi yang bersifat intangibel dan pasti. Harganya enggak pernah turun. Tidak ada batasan investasi. Bahkan memberi seutas senyum kita bisa investasi akhirat. Menyingkirkan paku di jalan juga bisa investasi. Hal sekecil apa pun kita bisa investasikan. Dan bunganya bisa berlipat-lipat. Kalau mau dihitung-hitung boleh. Bahkan jika AIR LAUT menjadi TINTANYA...TAK AKAN CUKUP menghitungnya.

Saling mengingatkan

Agustus 2015

Agnisaa