Minggu, 29 Desember 2013

Sisi Lain "Kota Tua"


Itu adalah salah satu gedung yang paling eksotis setelah museum fatahillah menurut gue.hehe. Lokasinya di belakang gedung pos Indonesia. Di ujung jalan pokoknya. Enggak tau fungsinya apa, yang jelas kondisinya udah rapuh banget. Oia enggak apa-apa kok, asal hatinya enggak rapuh ya. #eh hahaha.

Oia yang mau gue tulis disini, ternyata objek wisata kota tua enggak hanya museum fatahillah, museum wayang, museum keramik aja lhooo. Dan banyak dari kita yang melupakan keberadaan museum bahari. Yeah lokasinya emang agak jauh dari museum fatahillah sih makanya kebanyakan orang kesana males. Terus selain itu juga informasi tentang tempatnya enggak jelas juga dimana dan sejauh apa. Jadi deh makin aja orang-orang enggak tau. Nah berdasarkan ke-kepoan gue yang berlebihan, akhirnya gue mencoba membujuk temen-temen gue kesana Dan kita pun jalan kesana. Oia buat informasi aja, sebenernya ada transportasi sepeda plus guide kesana, tapi kita lebih memilih jalan aja. Padahal katanya jauh, tapi nekat hehe.

Oke awal perjalanan kita nemuin tempat yang ternyata ini bagian dari kota tua yang bersejarah. Sebuah jembatan tua yang berkayu kuat dan besar. Nah, sayangnya kurang informasi mengenai tempat ini jadi enggak banyak orang yang tau. Dan akhirnya malah enggak banyak yang dateng. Terus akibatnya juga, tempat ini jadi enggak kerawat sekitarnya. Sedikit banget bahkan mungkin enggak ada kali ya yang menghormati tempat ini sebagai tempat sejarah. Sekitarnya malah tempat kumpul angkot dan banyak sampah. owhhhh...

Papan Informasi Sejarah Lokasi

"Jembatan Kota Intan"
Sekitar Jembatan "Kumuh"
Kemudian berdasarkan hasil nanya-nanya orang, kita berhasil nemuin kawasan pelabuhan "Sunda Kelapa" yeylala.haha. Lokasi berdebu dan sedikit pohon jadi mending bawa payung atau masker ya. #usul. Dan ternyata untuk menemukan museum bahari lokasi masih jalan lagi. -_-"

Welcome area kawasan pelabuhan.
3 Kapal Jawara.haha
Pelabuhan Sunda Kelapa.
Dan mungkin karena kita salah jalan masuk akhirnya lokasi museum bahari jadi makin jauh..hehe. Dan kita ditawarin naik sampan supaya lebih deket. (ini bagian terseru selama perjalanan). Buat info: naik sampan 5ribu rupiah. Dan sebelum naik sampan kita sempet naik-naik salah satu kapal 3 kapal jawara yang ada di atas fotonya. Agak serem sih naiknya, tapi nekat nyoba. Dan keren banget pemandangan dari atas kapal hehehe.

Sampan untuk menyebrang.
Dan yey akhirnya sampai ke lokasi *senengbukanmain. Museum ini bercerita mengenai pelabuhan sunda kelapa pada zaman belanda. Ada dua bagian ruang disini, satu ruangnya berAC dan sudah bagus (orang-orang yang berperan selama pada masa itu) dan satu lagi ruang paling atas yang bercerita mengenai jenis-jenis kapal dan beberapa model kapal ada disana. Selain itu, enggak jauh dari sana, kita juga bisa berkunjung ke menara yang bersejarah juga disana. (tiket 5ribu).




Noted: Butuh interpretasi ulang nih lokasi-lokasi wisata lanskap di Kota Tua untuk pelancong yang ingin  berwisata tanpa guide minimal papan informasi yang jelas. hehe. Oia untuk lokasi museum bahari mungkin tidak sejauh cerita di atas, itu mungkin kesalahan kami yang teledor juga dalam menemukan tempat. Dan ternyata kami menuju dua lokasi wisata, pelabuhan sunda kelapa dan museum bahari. Jadi maklum aja jadi lebih jauh.. 

Tapi yang terpenting, keberadaan museum bahari dan pelabuhan sunda kelapa yang kini semakin terlupakan sebagai salah satu bagian dari wisata kota tua... Jangan lupa berkunjung kesana yah! :D

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.

Rabu, 25 Desember 2013

Chiang Mai Moslem Village

Lokasi di dekat night market Chiang Mai. Jalan aja kok bisa. Ini bisa dijadikan salah satu objek wisata wajib nih kalo kesana. Dan ketemu kaum muslim itu rasanya seneng banget lho. Enggak perlu capek-capek nanya ini makanan halal atau enggak. Ada masjid plus sekolah disana. Rasnya juga beragam lho, dari yang sipit sampe yang belo. Subhanallah..Senengnya enggak terkira.




*Semoga diberi kesempatan lagi ya bisa menikmati di negara lain ketemu umat muslim di belahan dunia lain..

*Chiang Mai salah satu kota wisata yang lumayan banyak muslimnya. Dan enggak begitu susah untuk komunikasi dengan bahasa inggris. Nice place.

Chiang Mai Culinary

1. Cemilan sejenis creps atau lekker ini seharga 20 Bath. Manis dan renyah.


2. Sejenis siomai, tapi jenis lebih kreatif macemnya. Perpaduan kentang, sayur, seafood dan lain-lainya. 1 siomai 10 bath. Ukurannya setengah genggaman tangan -_-" lumayan gede. Dan penjual makanan ini muslim lho. Seneng banget pas ketemu.

3. Mango Sticky Rice. Ketan manis dicampur potongan mangga ini seharga 40 bath. Lumayan kayak jadi lupislah rasanya. Enak...

4. Nah kalau ini sejenis mie nastel (mie nasi goreng) biasa disebut pad thai tapi disini lebih campur-campur lagi isinya. Harga makanannya 45 bath. (halal)

6. Tomyam. Sejenis soto khas thailand. Katanya di jakarta banyak tapi belom pernah nyoba sih. Harganya 150 bath 1 porsi mangkok besar untuk 3 orang. Dan ayam gulung daun pandan. Lupa namanya apa.hehe. Ini yang jual orang india muslim. Terus mereka seneng banget ada muslim yang datang ke tempat makan mereka..
7. Sejenis ronde plus kembang tahu tapi enggak berjahe, tapi ada rempahnya sih dikit. Enggak tau namanya soalnya yang jual enggak bisa berbahasa inggris. Jadi pake bahasa isyarat belinya -__- tapi enak kok buat penghangat badan. (Lokasi: bangkok).

Closing



Rumah makan "Ah Poong" adalah rumah makan dengan konsep apung. Taman di sekitarnya kece banget. Lokasi di sentul. (Info: Dari Bogor bisa naik transpakuan dari botani square ke bellanova, udah gitu tinggal jalan kaki). Tempat ini juga lumayan buat refresing dan kumpul dengan teman sejawat atau keluarga. Dan di ah poong ini akhirnya kita bisa kumpul lengkap ya Jaka Lesmana Putra, Hasdevi A. Dradjat, Vivi Antania, Tarmizi dan Wisnu Lazuardi sebelum cabut penelitian habis semester ini. Semangat lho nyekripsi..






Pikiran positif

Bersyukur nikmat yang tiada batas. Masa-masa peralihan pada grafik hidup yang kedua ini cukup curam. Mencoba fokus satu tahun ini di dunia peng-arsitek-an. Maklum soal grafis saya harus pontang panting dulu, tapi enggak apa-apa namanya belajar, iya kan? :D

"Bisa" itu kata yang menyihir hidup ini di semester ini. Udah megap-megap, rasanya hidup tinggal besok. #lebay tapi harus tetep pikir positif bahwa semuanya bakal lewat dengan happy ending. Dan berhasil...haha. Alhamdulillah. Intinya tetap berpikir positif aja, pikiran positif itu doa juga kok mas mbaknya. 

Senin, 02 Desember 2013

Berkah November

Terima kasih sebelumnya untuk 2 bidadari kece sebagai partner selama 3 bulan ini yaitu Hasdevi A. Dradjat dan Sarastika Tiastiningsih. Akhirnya kita bisa nambah cap di paspor lagi di akhir tahun ini. Menikmati bumi Allah yang nan indahnya. Bertemu orang-orang besar yang rendah hati dan banyak pelajaran lainnya.

Kesan pertama di Chiang Mai, Thailand sebagai salah satu kota yang kuat dengan budayanya adalah tenang dan damai. Enggak ada macet dan udara yang bersih. Jadi inget kata-kata pa hadi, "Setiap negara punya ciri khas bau negara tertentu". Disini saya mencium bau bunga kuning khas thailand yang wangi jujur enggak tau namanya. Lupa nanya nama bunganya.hehe Nanti ya saya cari tahu dulu.. Hampir dimana-dimana bisa ditemukan bunga ini. Dari airport hingga pinggir jalan di kota bahkan di hotel ada. Ciri khas yang luar biasa. 


Dan inget juga kata-kata pa hadi dari temannya ketika sampai di Indonesia (CGK). Ciri khas bau Indonesia "Minyak". Owh agak bete sih awalnya pas denger di kelas, kayaknya enggak begitu. Dan berdoa bisa ngebuktiinnya. Alhamdulillah telah diberi kesempatan itu. Iya bener ternyata. hiks hiks. Hidung memang enggak bisa bohong. Udara begitu terasa ketika pas keluar pintu airport. Ehm... "Minyak" disini bisa dimaksud polusi asap kendaraan kali yah. Benar-benar 180 derajat beda. Tapi walaupun begitu, ini menjadi semangat lho buat menjadikan negara kita lebih baik.. #semangat.


ICSA 2013, Chiang Mai, Thailand.

Detik-detik presentasi.
The last time with the other presentator.
Terima kasih buat usaha dan kerja kerasnya.
Note: Harus lebih banyak belajar dan pantang menyerah ya!