Selasa, 20 Agustus 2013


“Aku ingin hidup. Aku ingin melihat banyak tempat. Aku ingin mendengar banyak suara. Aku ingin menghirup seribu satu bau kehidupan. Alangkah mengerikannya terpenjara di satu tempat. Alangkah menjemukannya. Alangkah memuakkan. Aku mesti pindah tempat setiap saat, meski cuma selangkah.”

Seno Gumira Ajidarma (Seorang Wanita di Halte Bus, 1987)

Gimana bentuk kunang-kunang??

Belom pernah lihat kunang-kunang..
Huooo.. ada yang bisa ngasih lihat gimana bagusnya nyala terang kunang-kunang?
Saya hanya baru melihat sekedar di buku cerita.. -__-

Minggu, 11 Agustus 2013

Ketupat Goreng


Bingung sama ketupat yang enggak habis? Biasanya orang akan cepat bosan yang dimakan sudah 2-3 kali dengan menu yang sama dan waktu yang beruntut. Nah lebaran biasanya, identik dengan ketupat, sayurnya, dan lauknya biasanya optional tergantung daerahnya, bisa opor ayam, rendang semur dll.

Nah menyiasati makan yang itu-itu aja, yuk kita buat beda. Ada nasi goreng ada juga ketupat goreng hehe.

Buatnya enggak sulit kok. Mencampurkan semua tanpa kuah. Tapi di awal oseng-oseng bawang bombay dan cabai rawit atau cabai biasa (tergantung selera) baru masukkan ketupat dan lauk-lauk yang dinginkan. Untuk ayam atau rendang bisa disuwir atau diris kecil. Terakhir tabur tomat yang dipotong dadu dan aduk. Sajikan di piring dan tabur bawang goreng.

'Ketupat Goreng'
Selamat mencobaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Happy Ied Mubarak 1434 H

Happy Eid Mubarak 1434 H.
I hope to be a better individual and a more faithful being. Let us bid a farewell to this holy Month and pray that we will be the lucky ones to meet the Ramadan (again) in the coming year. Minal Aidin wal Faidzin

Dan mengutip, makna hari kemenangan adalah


"Sayyidina Ali r.a: Hari Raya adalah hari dimana engkau tidak berbuat dosa didalamanya"

Jadi maknai hari Kemenangan menjadi titik dimana kita mulai berjuang lagi dari hawa nafsu. Jangan habis Ramadhan ibadah kita jadi kendur ya.


Spirit!
Welcome to new way!

Berkah Ramadhan

Alhamdulillah berkah Ramdhan yang tiada henti-hentinya. Bisa merasakan puasa dengan keluarga dan budaya yang berbeda. Menjelang Ramdhan kemarin di desa, ada penyambutan Ramadhan dengan arak-arakan. Sekelompok masyarakat membawa obor dan berkeliling desa. (maaf ya, dokumentasinya masih dalam pencarian). Dan kami melihat dari depan rumah sambil melihat sambutan kembang api di atas langit. Langit bogor dan langit Jakarta berbeda ya, warna kembang apinya nyala keluar. Haha. Beda juga sama kembang api yang suka saya lihat dari jendela kamar di kosan. Saya terpaku bersyukur melihat sambutan Ramadhan begitu meriah.

Selama di desa, perjalan di tengah Ramadhan semakin baik. Namun, di tengah perjalan saya sedikit merasakan homesick -___-. Karena berbeda keadaan kali ya, disana masjidnya shalat terawihnya ngebut. Pengen denger suara imam yang enak dan tidak terburu-buru. Aaaa kangen masjid deket rumah rasanya.

Dan detik-detik menjelang lebaran, akhirnya jadwal pulang ke rumah dipercepat. Alhamdulillah masih bisa berkumpul dengan teman lama ternyata. Yang tadinya jadwal di pending dan meng-hph-in mau enggak dateng, ternyata bisa dateng hahaha. Alhamdulillah...


Teman-teman ROHIS angkatan 2008/2009
Ya walaupun enggak bareng ikhwan-ikhwannya, kami menyempatkan diri yang bisa untuk buka bersama. Semakin dewasa, kesibukan semakin beragam ya. Ada yang sudah mulai kerja, ada yang sudah lulus dan ada yang masih disibukkan dengan jadwal kuliah..haha. Kebetulan kami semua berbeda-beda.

OSIS MPK SMAN54 2008/2009
(DEMISIONER 89)

Nah, alhamdulillah juga bisa ketemu teman-teman OSIS MPK. Semua teman-teman seperjuangan. Sampai kita enggak mau rela mau pada pulang, pembicaraan udah ngalorngidul kemana tau. haha. 

Pembicaraan setiap tahun semakin berbeda ya setiap tahun ketika reunian. Dulu tahap awal, masih membicarakan masa awal kuliah, kesibukan kuliah, dan kini mulai pembicaraan tugas akhir, kerja dan ini yang terkahir mulai mengarah ke married. hahaha. Enggak kerasa ya, jaman cepet berubah.. huooooo.

Semoga aja berkah Ramadhan terus mengalir sampai ketemu Ramadhan lagi ya tahun depan. Bisa merasakan lagi suasana di negeri sebrang, suasana dengan iklim yang berbeda dan melihat bunga tulip.. owh aaaaamin.

What's suprise the next year?

Note: 
Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an yaquula lahuu kun fayakuunu
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya Jadilah ! ” maka terjadilah ia. (Yasin:82)

Berdoa, beramal dan berusaha ya. Semangat!

Selasa, 06 Agustus 2013

Exercise



Sekedar melatih goresan tangan yang kaku, masih kurang detail sepertinya..

Minggu, 04 Agustus 2013

Long time no draw


Lama tak menyentuh 'benda itu'

Ketimus

Halo!!
Pernah denger 'ketimus'?
Ketimus adalah salah satu kue tradisional tapi jujur ya kurang tau tradisional sunda atau jawa timur. Ada yang bilang sunda ada yang bilang jawa timur. Hayo ada yang tau dari mana? Kue ini dibuat dari umbi-umbian, tapi biasanya dari singkong. Tapi kalau enggak ada singkong, pakai ubi juga bisa lho. Namun, teksturnya menjadi sangat berbeda.

Nah, saya sempat pernah coba buat kemarin. Percobaan pertama dengan singkong. Hal yang pertama dilakukan, siapkan alat-alatnya dahulu. Seperti baskom, parutan, sendok, piring. Bahan-bahannya, singkong, daun pisang yang sudah dijemur agar tidak sobek ketika dilipat, gula merah, kelapa, tepung tapioka atau aci, dan garam.

Caranya:
Parut singkong dengan parutan yang paling halus.
Kelapa juga ya.
Campur semua bahannya, singkong, kelapa dan gula merah yang sudah diiris tipis.
Dan garam secukupnya untuk menambah gurih aja.
Kemudian kukus deh sampai matang.

#ukuran kira-kira aja ya.hehe

Daun pisang untuk membungkusnya.

Selama pembuatan

Teksturnya seperti ini...

Cara membungkusnya


Haha ukurannya beda-beda, soalnya yang bungkus rame-rame..

Nah pulang dari bogor, saya coba d rumah. Namun karena bulan ramadhan, mencari singkong cukup sulit di pasar, saya mencoba dengan ubi.. haha takut gagal sebenernya, soalnya baru pertama kali.hehe. Dan melihat acara tv, buat kue-kue tradisional masuk kelas hotel. Ya udah dicoba diikutin, kebetulan ada ketimus juga. Nah inovasinya saya tambah nangka dalam campuran adonannya. Jeng jeng tapi bentuknya belom cukup menarik sepertinya, soalnya buatnya juga deket magrib jadi keburu mau buka terus diserbu. Hahaha.



Oia kalo ketimus biasanya warna coklat dari gula merahnya, kita juga bisa ganti warnanya kalo mau. Coba ganti gula pasir aja, terus bisa diberi pewarna makanan juga. Misalnya rainbow ketimus gitu. hahaha. Tapi ya sabar-sabar aja ya buatnya. hehe

Oke next time dicoba lagi yaa.. selamat mencoba juga yang lain ya.

Noted:
Jajanan tradisional kini bisa jadi high class kok, tapi tetep ya jangan sampai bahan tambahannya membuat cita rasa aslinya ilang yaa.. Proud of Indonesia.

Sabtu, 03 Agustus 2013

Desa dan anak kecil?

Ada hubungan enggak ya, desa-anak kecil?
Kalau kata senior, coba deh nanti kalau tinggal di desa deketin si anak-anak kecil disana. Sebelum turun lapang, kayaknya omongan itu hanya lewat masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Tapi setelah kenyataan, ternyata teorinya bener. hehe

Awal mulanya kami dulu sering shalat di masjid entah zuhur ashar atau shalat apa aja. Ini disebabkan letak rumah kami yang dulu berdekatan dengan masjid. Lagian shalat di masjid itu lebih khusyuk. Ya walaupun di rumah juga bisa khusyuk tapi beda aja feelnya. :D Nah enggak tau kenapa mereka mulai caper-caper, nah itu salah satu tanda kalau mereka ngajak main. Gila sok tau banget ya, teori teman!hehe

Itu deh mulai kenalan kita sama si anak kecil..

Ternyata mereka seneng banget ya, sampai kita akhirnya pindah ke rumah yang terakhir dan letaknya cukup jauh dari masjid, mereka masih mau main. Mereka yang datang ke tempat kami. Sampai suatu saat kami over dosis, hampir 3 kali sehari mereka datang. Huooo udah kayak minum obat ya. Akhirnya kami mulai jujur jika kami lelah dan mungkin membutuhkan waktu istirahat, mereka mengerti. Namun ketika di Bulan Ramadhan mereka tiba-tiba enggak main dalam beberapa waktu, kami mulai panik, jangan-jangan mereka marah lagi. Dan ternyata mereka se-geng lagi marahan jadi enggak main ke rumah. haha #oke bikin shock

Enggak cuma main, kita juga belajar bareng lho. Saya sempat mengajarkan mereka belajar buat kartu lebaran dengan cara menggambarnya sendiri. Haha ternyata mengajar itu enggak semudah kita belajar lho. Perlu kesabaran dan inovasi khusus. Ini juga karena mereka berbagai macam umur jadi beda-beda kemampuan yang dimiliki. Baru kepikiran, penting juga membuat step-step sesuai kemampuan. Haha maklum aja ya.


Belajar menanam pekarangan.
Main kartu 'aku anak sholeh'


Thanks your smileee

KKBM 2013 (part 1)

Ya ini salah satu program selama KKBM yaitu sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak kecil dan salah satu target kami, anak SD. Jujur ya awalnya takut banget kalau bakal nge-bosenin sama teori-teorinya. Akhirnya hasil diskusi panjang dengan teman sekelompok, kami mengadakan games. Iyalah, yang namanya anak kecil itu cepat bosan. Noted, "cepat bosan"

Jadi pinter-pinter kita aja, bagaimana dalam waktu singkat seseorang yang kita ajarkan ingat dan paham apa yang kita ajarkan. Karena anak lapang mungkin, jadi saya juga merasakan bagaimana suatu ilmu kadang sulit diterapkan jika hanya dengan teori. hehe.

Teori di awal
Dalam sosialisasi ini kami membuat sistem yang bertahap, yaitu belajar teori dan praktiknya. Pembelajaran di kelas kami mulai membagi dengan berkelompok. Ini dikarenakan jumlahnya cukup banyak yaitu 50 orang. Kami buat beberapa kelompok kemudian kami duduk melingkar di bawah, setiap kelompok ada mentor yang mengawasi dan mengajarkannya. Setiap kelompok punya ciri khas masing-masing, ada yang hiperaktif banget ada justru yang pendiam.
Pembelajaran di kelas
Setelah menjelaskan teori kami turun ke lapangan. Games yang dilakukan tidak dilakukan di kelas. Enggak kebayang betapa sesaknya 50 orang berlari-lari di kelas -______-"

Gamesnya simple, yaitu membedakan jenis-jenis sampah. Mereka mengumpulkan berbagai jenis sampah di sekitar sekolah kemudian memasukkan ke kantong yang sudah disediakan. Yang paling banyak dan paling sedikit kesalahan itu yang menang. Ternyata mengatur di lapangan cukup sulit, mau tenggak mau saya juga harus lari-lari. Tiba-tiba terbesit sesaat, ingin kembali kecil lagi. 

Hebohnya di lapangan
Karena enggak tau kenapa, kenapa semangat anak kecil itu besar ya? Bukan hanya semangat larinya, tapi juga semangat belajarnya. Nah itu yang kadang-kadang tanpa kita sadari saat kita semakin dewasa. Hahaha sok bijak banget.
Penghitungan banyak sampah dan penilaian
Nah habis itu, setelah memegang sampah, mereka diajarkan cara mencuci tangan yang baik dan benar. Jujur ya, saya aja baru tau teknik yang benar cara mencuci tangan.hehe *sambil belajar juga ini
Di akhir acara, kita memberi reward untuk yang menang gamesnya. Itu penting, reward atau punishment dalam metode pembelajaran. Tapi saya lebih senang reward, agar menambah semangat belajar. Kadang punishment membuat kapok untuk belajar. Tapi tidak semua orang bersikap begitu kadang mungkin bisa terbalik.


Yeay lalala take photo together
Banyak banget pembelajaran yang bisa diambil. Thanks that day!!

Jumat, 02 Agustus 2013

KKBM 2013 (home stay)

Hi Agustus!
Setelah lima minggu jauh dari peradaban.. :D

Liburan semester ini dihabiskan banyak untuk KKBM (Kuliah Kerja Bersama Masyarakat) atau biasanya bisa disebut PL (Praktik Lapang) atau KKN atau KKP atau sebagainya.hehe KKBM ini dilakukan di desa yang sudah ditentukan selama 2 bulan di bulan Juli-Agustus serta melakukan program yang telah dibuat sesuai dari permasalahan desa tersebut.

Kali ini tempat KKBM saya di bogor. -___-" Tempat yang jauh tidak terprediksi. haha. Walaupun letaknya terdekat dari kampus, waktu tempuh yang dihabiskan untuk sampai di desa 2 jam lho. Letaknya di Desa Curug Bitung, Kec. Nanggung, Bogor. Akses jalannya sedikit kurang bersahabat, kalau kata orang jawa, jalannya ujlak-ujlakan. Beberapa teman sekelompok mabuk darat, padahal yang namanya mahasiswa IPB naik angkot sudah biasa, tapi kok ini bikin mual ya. Iyalah pasti perutnya terkocok-kocok.

Satu kelompok membina satu desa, satu kelompok juga dari berbagai macam bidang studi. Jadi enggak kaget kalau kadang setiap kelompok ada masalah atau cekcok sedikit. Ya, teman sebidang aja, kadang sulit untuk diajak kerja sama, bagaimana dari berbagai bidang untuk dua bulan? Alhamdulillah, teman sekelompok asik-asik.

Fitria (Gizi), Saya, Tria (Ilmu Keluarga dan Konsumen), Sa Ni (Gizi), Rizka (Komunikasi, dan Takbir (agronomi)
Banyak pengalaman yang kami lewati dari pengalaman berhasil sampe gagal haha. Di tiga hari awal kami pindah rumah sampe tiga kali. Dari hanya sebuah ruangan kosong 3x3 meter yaitu ruang PKK, rumah mau roboh dan terakhir alhamdulillah akhirnya ketemu.

Dan menentukan tempat tinggal dalam turun desa, PL, KKN atau sejenisnya kita harus sabar dan teliti. Jangan bertindak terburu-buru. Ini ada tips sederhana hasil dari pengalaman kemarin:

Hal yang pertama perlu diperhatikan adalah letak rumah dengan keramaian baik siang maupun malam. Usahakan letaknya di pinggir jalan, jangan terlalu masuk ke dalam gang, agar mudah dipantau oleh orang-orang sebagai pendatang. Selain itu, dari segi keamanan akan terjamin.

Kedua, kondisi fisik rumah yang kuat. Ya minimal ketiup angin enggak roboh dan hujan tidak kehujanan (tidak bocor). hehe. Selain itu, kondisi air yang selalu ada, listrik yang dibutuhkan, cek penerangan setiap ruangan, pintu rumah dan kunci yang aman agar tidak mudah dimasuki orang dari luar, jumlah ruang kamar yang dibutuhkan sesuaikan dengan jumlah orang yang akan tinggal dan fasilitas penunjang yang dibututuhkan.

Ketiga, setelah fix dengan semua kondisi rumah, maka hal yang perlu diketahui terakhir adalah biaya tinggal, biaya listrik, biaya makan dll.. yang pasti yang berhubungan dengan keuangan.

Hahaha unforgettable moment bangetlah pokoknya.
Dengan pindah-pindah dan lewat bawa-bawa barang sebanyak itu warga desa jadi tahu kehadiran kita. :D
The first experience-lah pokoknya

Welcome to KKBM!