Rabu, 25 Maret 2009

Batu dan Bisikan

Suatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini, sang pengusaha, sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak itu yang tampak melintas. Aah..., ternyata, ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

Cittt....ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, di mundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores, bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha dalam hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Di tariknya seorang anak yang paling dekat, dan di pojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.

"Apa yang telah kau lakukan!!! Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku!!" Lihat goresan itu", teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu. "Kamu tentu paham, mobil baru semacam itu akan butuh banyak ongkos di bengkel kalau sampai tergores." Ujarnya lagi dengan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Sang anak tampak ketakutan, dan berusaha meminta maaf. "Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa." Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun. "Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti...."

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi. "Itu disana ada kakakku. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Aku tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan.."

Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu. "Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi dia terlalu berat untukku."

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera, di angkatnya anak yang cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut anak itu. Memar dan tergores, sama seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.

Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja. "Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatanmu." Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.
Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Disusurinya jalan itu dengan lambat, sambil merenungkan kejadian yang baru saja di lewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele. Namun, ia memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat: "Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu."

Teman, sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar?

Tuhan, akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita. Kadang, kita memang tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari setiap ujaran-Nya. Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas.

Teman, kadang memang, ada yang akan "melemparkan batu" buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita.

DZIKIR AKBAR54

Hari ini..
Langit biru setia mendampingiku. Terik mentari juga tak bosan berlari bersamaku. Membakar jutaan wajah para wanita sholehah. Memompa keringat para lelaki kekar.

hehe. itu sedikit gambaran waktu DZIKIR AKBAR54. jujur aja kemaren sempet kecewa sama panitianya karena cm sdikit yang dateng. Gue juga gak nyangka dr pengurus MPK jg dkit banget yang dateng.

uda gitu kita kerepotan bwt ngurus pj kelas nya. ya walaupun bgitu kita gak ptus asa ko. trnyata banyak yg minat . lagyan mnurut gue acarany lebih mnarik ko dibnding tahun kmrn. cuz thun ini bntang tamunya aa gym. jadi kita ud optimis aja.

bukan brrti panitia yg dateng sedikit acara gak jalan kan???

almhmdulillah akhirnya banyak jg yang ikut . jadi kita gak kcewa2 bgd de.hehehe

walaupun pas akhir acarany hujan. dan ending acarany ancur bgd. gara-gara tendanya boocor. dan aa gym nya mungkin bingung mw lanjutin ceramah apa gak. trs aa gym ny tau x ya tendanya mau boocor jadi di akhirin aja de taushiyahnya.

trs emang bener gak lama, tendanya bocor. pertama-tama dari pinggirnya dulu trs ke tengah..
eh tiba-tiba gu bruu nged sepatu gue yg msii di pinggir tenda.

ih pstii ud kuyup banged+bau....huhu

oya,
nih foto-foto pas ujan trus kita gak bisa kluar dr tenda.. ud gt bcor lagy.. padahal yg laen lgy repot ngelipet karpet kita malah foto-foto.hehe. akhwat..akhwat...


















(utii,euis,dina,jelita,ainijuwita,ninis,meutia)

biz itu gue balik nyarii sepatu gu yg ud pasti gak jlas bntukny. waWww!! sepatuku sudah terapung. sepatu gue jadi basah+bau bangeeeeed krn kena ujan. ih tu spatu ud dekil and kumal bgd.

tapi
yang jelas gu seneng banged cuz gue bner2 ngerasain kekeluargaan d rohis terutama sm kls 1 nya. asik..asik..mereka. Tetep istiqomah ya teman!!!

lega skrg..................................................................................
proker dzikir ud lewat dengan baik.

EEEiiittzzzz,
ada lagy!
proker-proker masii banyak lho. jangan lengah ya!!!

Sabtu, 21 Maret 2009

untukMu..

lelahku masih dapat terhitung oleh waktu
tetesan keringatku tak lebih dari derasnya air hujan
waktuku tak lebih lama dari hembusan nafasku..
maka apakah jiwa ini dapat bertahan hingga waktuku tiba..
memberi semua untukmu..
tapi,
aku gelisah
ketika semua sudah habis..
tak ada lagi yang akan kuberikan
karena
terkikis oleh derasnya air hujan
terlindas oleh kencangnya roda waktu
terkuras oleh jutaan kaleng yang bocor
kini,
apakah ku masih bisa?
memberikan jutaan bintang untukmu..
ketika aku terhimpit jutaan dinding
dan tak kutemukan satupun lobang disana
kemudian..
menyekik leherku
menyentuh jiwaku
perlahan mencoba mengeluarkannya
sungguh aku takut..
berada dalam kegelisahan ini
yang menyelubungiku setiap aku berkedip
mengitariku dalam hening waktu yang cepat
kini aku harus mencoba
melindas mobil dengan mobil

Kamis, 19 Maret 2009

indahnya panorama-Mu

Sebutir embun menetes dan mendarat di keningku
Ku pandangi gradien warna nan indahnya
Sang mentari bersatu dengan lembut kabut pagi ini
Panorama yang jarang sekali ku temukan
Perlahan...
Suasana hatiku pun ikut merambat
Tenang dan damai
Di ujung sana sinar mentari masih setia menemaniku.
Menyinari lembutnya hatiku
Memberitahuku seakan hari ku akan seindah ini..
Untaian cinta pun tak hentinya aku sebut hanya untuk-MU

Rabu, 11 Maret 2009

sedihku

sedihku hadir
ketika aku melihatmu
bukan karena paras wajahmu
bukan karena cahaya matamu
bukan karena suara lembutmu
bukan karena kepandaianmu
bukan karena tatapan dinginmu
bukan karena sikapmu
bukan karena gerak tubuhmu
bukan karena senyum manismu
bukan karena gaya unikmu
bukan karena keputusanmu
tapi karena kini aku tak lagi mengenalimu sebagai muslim sejati...