Senin, 23 April 2012

Soe Hoek Gie

Seorang pemuda yang sampai saat ini saya kagumi. haha, oke gue baru nonton emang film nya itu. Hem..agak membosankan tapi oke banget. Sosok yang kritis, pandai dan tak pernah menyerah. Puitis namun bukan seorang pembual ulung. Maju ke depan dan tidak mau berhenti melangkah.

Gue baru sadar film GIE itu udah lama mendarat di laptop gue ternyata. Awalnya ini film apa ya gue ga enggak inget sama sekali. Judulnya yang tiga huruf buat pikiran gue bersayap. Apa ya ini. Eh ternyata..hahaha oke nih buat film jaman dulu bisa direpresentatifkan ke dalam bentuk film masa kini.

Pesan moral:

Pemuda yang memikirkan nasib bangsanya. "Kritis, mandiri, kreatif, mau maju, dan punya prinsip."

Kamis, 05 April 2012

Domino's Effect



Pembuatan awal yang ricuh

1 Buku jadi sabagai percobaan

*Iklan

Sudah terlihat domino

Contoh 1 buku raksasa.

Akhirnya sampai di perpustakaan IPB. Selama perjalanan melewati setiap gedung (kita jalan kaki), kami menjadi tontonan orang, "Wow bukunya gede banget" -_______- hello ini bukan buku beneran yah. grr

Produk land art kami "Domino's effect" hahaaha


Poster lainnya.

Poster lainnya

Poster lainnya


Poster lainnya

Poster lainnya

Poster lainnya

Poster lainnya


To be writer

Jadi penulis itu bisa membayangkan apa yang kita tuliskan. Kata siapa jadi penulis bukan pemain? justru sangat penulis sedang menulis, disitu bisa dilihat bagaimana penulis menghayati perannya atau tidak.

Rabu, 04 April 2012

Kontur?

Oke pernah lihat peta kontur?
Pernah denger kertas ukuran a0?

I just realized membuat sebuah kontur itu..it's not easy really. Salut deh buat mata kuliah ini. Walaupun sejuta cacian dari anak-anak yang otomatis keluar dari mulut mereka ketika keluar studio (ruang praktek di IPB). Gue cuma perhatiin mereka one by one. Dari yang bilang,
"Gila ya, ribet banget cuma buat kontur.."
"Kertasnya kurang gede ka.. A minus 1 ada kaga?"

Hemm, pelampiasan capek dan udah buntu banget kali ya di studio. Diam dan duduk mencari sebuah ide design itu enggak mudah ya, enggak ngerti duduk dan mikir aja bisa menghabiskan banyak tenaga (gue mau nanya-nanya secara biologis kenapa ya?). Ya kalo biasanya gitu, tapi lain sekarang mainannya cuma main sama kontur. Tapi kertasnya mengembang ukurannya jadi A0. (-.-) 120 cm-an grrr...

Enggak mau ngeluh-ngeluh disini, cukup batin aja yang ngerasain nikmatnya pake kertas segede gaban gitu.HAhaha.

Sering sekali orang menyimpulkan sesuatu ketika dalam sebuah perjalanan, padahal belum sampai ke tujuan. Keseringan negatif atau marah-marah. Dan kadang-kadang berlebihan (gue sebel banget nih..). Dan enggak pernah ada yang tau kenapa si kakak asistennya menugaskan kita pakai kertas A0 kan? Sebelumnya entah ini gue yang agak berlebihan atau gimana, tapi ini membuat pola pikir kita secara enggak langsung berubah. Perbincangan yang akhirnya buat gue sadar kenapa si kakaknya nyuruh pake A0 adalah "Saya cuma ingin kertas ukuran A3, A2 dan A1 merasa kecil buat kalian. Karena di semester-semester depan kalian bakal sering pakai kertas ukuran A2 atau A1. Saya enggak mau kalian shock di depan, mending sekarang tepar, besok tegap dan semangat!" Gue cuma diem dan akhirnya gue celah pake candaan.hehe

Tuh kan...

Hem, sedikit pelajaran buat gue, kita enggak boleh bangga melakukan hal yang kecil, karena kalau udah bangga, kita enggak mau jadi lebih baik lagi. Lihat keluar, masih banyak yang lebih baik. Selalu rendah hati dan enggak boleh bangga atas apa yang kita lakukan. Walaupun kadang ada rewardnya, tapi iu dijadikan semangat aja.hehe
#agak lebay ya. maaf ya.








Terima kasih sekali sama kakak asistennya udah buat sejarah baru, ujian praktikum terlama dari jam8 pagi sampai jam8 malam. #mabok continue next week.

Terima kasih banyak. Cukup sekian.