Sabtu, 30 Juli 2011

Ada apa di tahun kedua??


Ospek?? Hampir seluruh orang biasa aja dengernya. Kalo ospeknya juga di tahun kedua gimana respon orang-orang??

Hah iya masih ada? (kalau enggak ada mah enggak balik ane)
Jah, malu sama umur... (ini yang paling ngebete-in)
Emang tahun kemaren ga ikut ya lo nis? hemm (---___---)'
Aneh banget.. emang tahun pertamanya ngapain? (ngapain aja boleh...hahahaha )
Dua tahun dong. Lama bener (ini yang paling ga nyambung..)
Cie masih bocah.. Pake name tag gitu lagi?
Kok bisa??

Itu respon orang-orang awam yang enggak ngerti. Butuh energi banyak buat ngejelasin satu-satu. Jadi jalan pintas terakhir, kalo ditanya bilang aja udah masuk. Hahaha. tuntas deh semua.

Kalau MPKMB (Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru) di tahun pertama, di tahun kedua anak-anak IPB baru akan masuk ke dunianya. Dunia yang benar-benar yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Istilahnya baru masuk jurusan. (emang dari kemarin kemana aja?hahaha). Dimana setiap baru masuk suatu daerah, lagi-lagi menemukan yang namanya PERKENALAN.

Di tahun kedua, ada dua perkenalan. MPF (Masa Perkenalan Fakultas) dan MPD (Masa Perkenalan Departemen) disini kami benar-benar diperkenalkan dari nol. Dari ruangan-ruangan, dosen killer, dosen murah hati, trik-trik nilai, dan lain-lainnya.

Sayangnya acara-acara ini wajib dilakukan. Jadi mau enggak mau harus ikutan. Hehehe. Atau milih mau pas wisuda atau seminar di semester terakhir dipersulit? Mending susah sekarang deh dari pada nanti. Toh, ada gunanya kok acara-acara kayak gini. Walaupun awalnya malas-malasan, ngomel-ngomel dan kabur enggak dateng, tapi akan ada esensinya buat nanti ke depannya minimal buat keseharian diri sendiri.

Dari pembuatan buku tugas, kehardiran yang harus ONTIME ( dimana baru ngerasain betapa pentingnya 1 menit itu, dimarah-marahin soalnya kemarin telat 1 menit), kebersamaan, peduli sama teman dll.

Sementara ini tugas MPD berupa sketsa Danau LSI
Ini buku tugas MPF...



Capek, pegel, lelah, pusing? IYaaaa.
Tapi semua enggak akan terasa jika dilakukan bersama. Soalnya capek pegel, lelah pusing nya sama-sama...hahahahaha.

* Penyemangat

FAPERTAAAa??
Hijau
Faperta?
Jaya
Faperta??
Hijau berjaya HUH!

Arsitektur Lanskap?
Tetap paling jitu. HUUUH!

Muskovit?
Huh
Muskovit?
Hah
Muskovit?
Majukan pertanian Indonesia. HUH HAH!

*postingan ternorak. Maklumin aja ya... hihihi
*yey, tommorow is last day before meet ramadhan. What should Ido?
*Menyiapkan agenda khusus dari jauh-jauh hari sepertinya akan lost gitu aja. (~,~,__~,~,)

Senin, 25 Juli 2011

A long time no see

Awalnya sama sekali enggak ada rasa ingin kembali ke kota hujan ini. Tetapi berhubung ada beberapa agenda mau enggak mau datang...

Dari perjalanan pagi-pagi buta di kereta,
"Wah udah lama ya enggak naik kereta pagi-pagi plus pake buru dari sebulan lalu..."
Sampai di stasiun bogor,
"Waaaaaaaaaaaaa jauh dari jakarta lagi.."(----____----)"
Di angkot,
"Hem, mulai deh macet ala bogor,macet ala angkot"
Di depan pintu rumah,
"Yah mulai kehidupan lama"
Di GWW mulai rame sama teman-teman satu kelompok.
"Di luar dugaan, welcome banget..." plus cengar cengir pertemuan perdana buat gue.
Hujan..
"Jah kembali lagi, namanya aja kota ujan.."
Magrib..
"Makin kompak, makin akrab, makin asik, makin lapeeeeeeeeeeeeer"
Jam 8 an,
"Pengen istirahat..."
Jam 10 an
"Subhanallah, yeah you really my inspiration. Back to Bogor, back my spirit"
Jam 12
TEPAaaaar

*Nice

Sabtu, 23 Juli 2011

Halal atau tidak?

Kebetulan aku berada di sebuah food court yang membuatku sedikit pusing akan menu pilihannya. Entah mengapa mataku tertarik dengan sebuah tempat makanan ala vietnam di ujung ruangan itu. Aku lihat satu per satu menunya hem Nasi tim ayam panggang plus ada di bawahnya tulisan dengan huruf yang tidak diketahui. Sepertinya huruf thao (vietnam).hehehe Sok tau ya. Sepintas belum terbesit apa pun. Namun, pikiranku mendadak sedikit berpikir sebuah pertanyaan yang aneh, "Maaf mbak ini halal?"

Temanku di sebelah melongo mendengarnya dan menyikutku segera. "Halallah.."
Aku menoleh dan memberi isyarat bahwa dia harus diam.
"Maaf mbak enggak halal" jawab si pelayan
Aku hanya tersenyum "Terima Kasih"
Kami pergi ke tempat lain...


Sebuah pelajaran berharga:
Pergi ke tempat makan (restaurant) ala asing pasti sudah tidak asing buat teman-teman. Makanan ala jepang, korea, thailand and everything you heard. Tetapi apakah sempat terbesit dalam pikiran teman-teman sebuah pertanyaan yang penting namun sering dilupakan. Apa hayo...

Apakah makanan ini halal untukku?

Memang awalnya ada rasa malu untuk bertanya, tapi toh ini untuk kebaikan kita juga. Mereka sangat menghargai kita dengan pertanyaan itu. Kini aku harap buang rasa malu untuk melontarkannya. Ini pertanyaan penting namun sangat dilupakan atau malah masih ada tidak tahu bahwa pertanyaan ini penting.

*nama makanan tidak menggambarkan halal atau tidaknya makanan
*jangan lagi malu bertanya "apakah makanan ini halal?" khusus restaurant yang menyediakan menu-menu ala asing.

Jumat, 22 Juli 2011

Back again

Yey kembali, mulai kembali kerunitas seperti biasa. Dimulai kembalinya aku ke tempat yang paling berpolusi di Indonesia. hahaha. Semua akan berlanjut dan sedikit demi sedikit kaki ini akan melangkah kembali ke kota hujan.

Sengaja mem-free-kan diri dari berbagai kegiatan di kampus selama sebulan ini untuk membangun sebuah jembatan baru dalam mimpiku semoga berjalan baik. Hem, enggak enak sebenarnya menghilang dalam waktu yang cukup lama itu. Di sisi lain aku harus mengorbankan waktu sedangkan teman-teman disana sedang repot mengurusi sesuatu event yang lumayan besar. Hem, kembali aku minta maaf tetapi insya allah akan secepatnya balik ke kota hujan itu. Sebuah pelayaran kapal mimpi akan kembali berlayar.

Susahnya jaringan internet membuat aku harus menunda membuka email. Waa ternyata banyak ketinggalan berita. *glodak. Jadi kayak sampah gini emailnya. Padahal penting. Hem, lagi-lagi minta maaf. :-( Mau ga mau ya dibaca. (---,,---) '

Sebulan itu juga aku diajari yang namanya hidup. Kali ini jauh tanpa orang tua dan everything up to you. Kebersamaan juga membuat semua tak terasa begitu lama. Justru semua itu akan terasa seperti mata yang berkedip. Kesederhanaan sebagai pembelajaran yang paling utama. Yeah bersyukur apa yang sudah dimiliki sekarang dan jangan lupa tetap bekerja keras. Bersyukur bukan berarti pasrah dan tidak berusaha lho

Ada lagi pembelajaran yang berharga "Manfaatkan waktu sebaik-baiknya". Sedih memang untuk kembali ke jakarta karena harus meninggalkan sahabat-sahabat baru. Soalnya selama sebulan ini banyak cerita di balik cerita. Keeratan persahabatan ini seakan begitu dekat. Padahal kalau dilihat baru sebulan masa udah sekompak itu sih. Namun di balik itu, tidak bisa dipungkiri untuk ingin segera cepat balik ke Jakarta karena suatu hal. Sayang keputusanku begitu *lelet (lama) untuk mengambil waktu pulang lebih cepat. Sekarang agak menyesal setelah merasakannya. Di luar dugaan huaaa kini aku harus menunggu lagi. (>,<)' menunggu lagi dalam waktu yang masih belum bisa dipastikan. Huaaaaa sedih (tapi wong udah lewat ya harus nunggu)...hehehe
*Semangat!!
*Atur jadwal

Kamis, 21 Juli 2011

Trip to Bali

Ada tawaran ke Bali beberapa waktu lalu enggak aku sia-sia kan. Lagian tujuan ke pare selain belajar sambil trip juga boleh..hahaha. "Menapaki bumi Allah.." ya insya allah masih salah satu tujuan hidupku.

Yey, alhamdulillah aku masih diberi kesempatan kesana. Menatap langit yang begitu biru, bau laut yang menusuk hidung dan alam yang masih sesuai dengan panoramannya. Walaupun badan sudah berasa hancur alias remuk di dalam bis. Hem, berasa di rebus sampe lunak ke tulang-tulangnya. 18 jam dari pare ke bali. Kebanyakan berhenti ini.. huhf...


 
















*pelajaran yang bisa diambil, jangan takut mencoba sesuatu yang baru..

Keindahan eksotika alamnya begitu terpancar. Langit juga seakan dekat dari kepala. Warna hijau dan biru merambat seakan mendunia. Alam dan manusia seakan tak ada batas yang menghalang mereka berkomunikasi...

Selasa, 05 Juli 2011

Travelling

Travelling yeah travelling..
Hal yang sangat menyenang bisa menapaki bumi Allah. Mengetahui banyak perbedaan suku, karakter dan lingkungan sekitar merupakan tantangan yang menyenangkan. Menemui tempat-tempat yang memiliki ciri khas yang berbeda. Dari bentangan alam, budaya, adat, bahasa, makanan, kebiasaan, bentuk rumah (lingkungan), dan cara bicara.

Semua perbedaan itu membuat aku mengerti apa itu seni. Seni dengan keindahan ribuan panorama yang tak pernah surut akan jalannya roda waktu. Semua gradasi warna dipelangi seakan tak terbatas. Walau dari jauh, warna-warna itu seakan memiliki sekat-sekat. Tetapi jika dilihat lebih jelas, warna-warna itu bergitu dekat dan indaaahh.