Halo everybody, akhirnya
menginjakkan kaki di bumi Sumatra. Kota perdana saya di kota Padang. Yeay,
welcome to Padang!! Speachless dan haru gimana gitu pas sampai *cubit tangan
sendiri.
"Kesan pertama, rapih, panas, enggak seruwet Jakarta dan banyak tanaman berbunga..hehe."
Oke perjalanan pertama, kita mulai
explore dari Kota Padang. Tempat yang kita masuki pertama adalah Museum Adityawarman. Museum ini lebih
menceritakan sejarah dasar orang Padang. Dari keturunan, adat istiadat, jenis
makanan, hingga alat-alat atau perkakas yang dipakai jaman dulu. Bentuk fasad
museumnya rumah gadang dan di depannya sejenis taman atau plaza yang lumayan
luas.
Perjalanan berikutnya, kita keliling Kota Tuanya Kota Padang. Takjubnya banyak sekali bangunan lama di
daerah itu, sayang saya lupa nama daerahnya apa deket-deket jembatan Siti
Nurbaya pokoknya. Sekitar di jalan Klenteng. Sayangnya bangunan tersebut banyak yang
tidak terawat sehingga banyak bangunan yang rapuh. Beberapa bangunan ada yang
runtuh akibat gempa padang beberapa tahun yang lalu.
Setelah lelah berkeliling, kami memutuskan
untuk beristirahat sambil menuju Jembatan
Siti Nurbaya. Wah tradisi disana setiap sore ada yang jual pisang dan
jagung bakar di sepanjang jembatannya. Cocok nih buat tempat istirahat
sementara. Dan disana juga disediakan tempat duduk untuk sekedar memandang area
sungai yang dipenuhi boats-boats. Boats tersebut digunakan untuk wisata juga
namun saya kurang tau harganya. Biasanya yang menggunakannya wisatawan asing
namun ada juga kok wisataan lokal yang menggunakan boats tersebut. Rupanya
jembatan siti nurbaya ini jalan pengantar kepada sebuah bukit dimana di puncak
bukit ada makam siti nurbaya. Bukit tersebut kadang disebut gunung padang oleh
masyarakat lokal.
Selain pisang dan jagung bakar,
ada wisata kuliner malam yang wajib dicoba ketika sudah mampir di area jembatan
siti Nurbaya yaitu KOPMIL (kopi milo). Minuman gaul ala anak muda disana.
Dimana setiap orang memegang genggaman plastik sepanjang jalan klenteng sampai
jembatan siti nurbaya. Pemandangan yang luar biasa. Rasanya enggak gaul kalo
enggak minum yah. Haha. Enggak percaya? Cepat berkunjung ya mampir, perhatikan
lalu beli. Hehe. Akhirnya aku dipaksa suruh beli padahal perut rasa sudah
enggak muat setelah makan malam. Oke dalam 5 menit, saya sudah jadi anak gaul
ala padang, memegang genggaman kopi milo ini. Satu bungkus harganya 9 ribu
rupiah. Yang paling terkenal disana KOPMIL OM PING walaupun disana juga banyak
tenda-tenda yang menjual kopmil..
Perjalanan saya belum berhenti,
saya lanjut melipir di tepi pantai TAPLAU. Wow, saya merasa sangat beruntung sampai di
kota ini pada hari Sabtu (Malam Minggu) . Kata dikata, cuma di hari Sabtu / Malam
Minggu kita bisa menikmati suasana ramai ala anak muda setiap minggunya. Jam malam yang paling
malam yaitu hampir jam11 malam katanya, karena katanya biasanya jam 8 malam sudah banyak yang tutup dan harus
sudah stay di rumah. Beda ya di Jakarta jam10 malam aja ada yang masih
bertarung dengan kemacetan.hihi *bye dulu ya jakarta*
Sepanjang pantai TAPLAU, berbagai
kuliner disediakan. Harga lumayan lebih mahal dari tempat makan di pondok yang
berlokasi di simpang lima kinol. Berbagai macam jenis tenda di sisi pantai.
Pesan saya, jangan memutuskan cepat-cepat untuk makan dimana kecuali sudah sangat lapar sekali. Dari warung tenda sampai yang agak elit ruko-ruko pinggir pantai pun
ada.
Ini ceritaku, kamu?
Juni, 2015.
Agnisaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar