First travel saya tahun ini di bulan Maret adalah KOTA TEGAL. Setelah tahun lalu banyak sekali halangan untuk keluar dari kota yang penuh hiruk pikuk ini. Terakhir jalan-jalan ke kota si empunya batik trusmi “CIREBON” backpack bareng temen-temen di jurusan sama yang hobi jalan-jalan. Terima kasih, hobi ini menjadi semangat untuk nyari uang. hehe Tidak banyak kegiatan apa-apa disana. Jujur, tujuan kesana not for fun really. Buat jenguk mbah yang kurang sehat sebagai wakil mama enggak bisa jenguk. Dan jadilah jadi delegasi kesana. Naik kereta sendiri, ini pengalaman pertamaku. Perjalan aku habiskan 5 jam untuk sampai stasiun tegal. Tidak betah berdiam diri berlama-lama akhirnya saya berbincang-bincang dengan sebelah saya. Akhirnya tidak terasa, 5 jam terlewati. WELCOME to TEGAL!
Sampai disana pukul satu, belum sempat makan siang jadi langsung cus makan. Kuliner pertama, Soto Talang yeah khas kabupaten Talang, Tegal. Ciri khas soto tersebut, mangkuknya kecil, bisa dicampur nasi atau lontong. Isinya bisa pilih, ayam, daging, babat atau campur. Ketika masuk di daerah talang, kita akan disambut banyak tempat makan yang menawarkan soto talang. Konon katanya, semua tempat makan tersebut adalah bisnis keluarga. Sebab beberapa cerita, tempat makan yang jaraknya berdekatan, ada yang sederet atau sekelompok ini masih ada hubungan darah sebagai kakak atau adiknya. Bahkan masih ada soto inti (maksudnya yang punyanya si bapak atau ibunya). Setiap lebaran tidak selalu sering kesini, sebab pasti jadi waiting list dulu. Huhu. Pengunjungnya banyak banget. Kalo laper dua porsi enggak perlu malu, karena mangkoknya memang minimalis. Hihi. Tapi saya cukup satu kok.hahaha. Makan siang yang mantap! Recommeded nih kalo lewat yah..
Malamnya saya berkunjung sebentar untuk melihat Taman Rakyat Slawi Ayu. Slawi merupakan salah satu bagian dari kota Tegal. Katanya taman ini baru diresmikan oleh bapak Bupati Tegal. Taman rakyat ini semacam plaza untuk berkumpul warga. Tidak dipungut biaya apapun masuk ke dalamnya. Disana disediakan penyewaan sepatu roda. Plaza ini juga menyediakan beberapa area untuk bermain sepatu roda, ada sejenis ramp nya (jalan tanpa tangga, bentuknya miring seperti untuk dissable). Hampir seluruh area plaza dipenuhi anak-anak kecil bermain sepatu roda. Terlihat asik, tapi sayang ukuran sepatunya cilik-cilik hihi. Selain itu, penjual lampu gelang, mainan anak-anak sampai penyewaan motor-motor-an untuk anak-anak. Disisi kanan taman ini ada pujasera (pusat jajanan serba ada), ada ayam bakar, nasi bakar, soto, roti bakar dan beberapa jajanan pengganjal perut lainnya.
Sebelum pulang ke jakarta dengan galau yang setengah mati masih ingin makan sate kambing muda tegal padahal waktu sudah limited. “Tan, satu jam lagi cukup enggak yah?” Tanyaku sambil berharap dalam hati. “Masih kok, santai aja.” Akhirnya kami nekat mampit ke tempat makan yang jual sate. Sate kambing muda plus teh poci gula batu. MANTAAAP!! Enggak nyeselaaah..
See you in the other city
This is my story, and you?
Mei 2015
Agnisaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar