Rabu, 17 Juni 2015

Pawai Khatamul Qur'an

Marhaban Ya Ramadhan..

Mau sharing nih sedikit tentang khatam al-qur’an. Beberapa lalu kesempatan mampir ke Bukit Tinggi di Sumatra Barat. Ada hal yang membuat saya tersepona nih..hehe. Awalnya saya pikir tidak akan ada kemacetan di Sumatra, ternyata ada.. akan tetapi bukan bermacet-macet karena banyak orang yang akan kerja. Macet akibat lajur sebelah dipakai pawai. Wah pawai apa ya? Segerombolan anak kecil berjalan bersama-sama dengan dandanan ala muslim dan muslimah. Ada sekelompok drumband maupun sekelompok anak kecil juga yang membawa hadroh. Ternyata pawai khatamul Al-qur’an atau kadang orang menyebutnya manten al-qur’an..


Woh keren!

Proud of all of you yaa... Anak SD semua bro. Woh, rewardnya keren ya bisa jadi semangat untuk anak-anak kecil yang lainnya. Pasti seneng banget ya itu. Dulu pas waktu saya TPA kok enggak ada ya..*sedih.

Bisa buat pelajaran nih, sekecil kesuksesan yang diraih oleh orang sekitar sangat perlu dihargai. Entah dalam berupa barang atau sekedar pujian atau ucapan selamat. Secara tidak langsung memberi semangat dan bentuk saling menghargai orang lain. Nah ini juga bisa kita lakukan untuk orang sekitar baik, saudara, sahabat, karyawan, atau murid.

Saya sempat menonton di youtube seminar leadership Henry Santiago. Seorang guru yang mengajar di tiga kelas. Di kelas pertama, beliau membangga-banggakan muridnya dengan sering memuji hasil tugas yang sudah dibuat. Padahal hasil tersebut biasa saja tidak terlalu bagus. Di kelas kedua, beliau selalu marah-marah dan tidak pernah memuji hasil tugas sama sekali. Padahal hasil yang diperoleh dengan kelas yang pertama sama saja, tidak ada yang terlalu bagus maupun terlalu jelek. Di kelas tiga, beliau biasa saja tidak marah dan tidak memujinya. Lalu di akhir semester, mana hasil nilai tugas yang paling bagus dan semakin baik dari hasil yang pertama? Jawabannya kelas selalu diberi semangat yaitu kelas pertama. Ternyata sekedar ucapan selamat merupakan salah satu cara memberi semangat pada diri seseorang dan bukan cara yang negatif. Bisa jadi bentakan atau kemarahan yang dilakukan hanya akan menimbulkan sikap down atau rendah diri. Sama seperti pawai atau arak-arakan yang saya lihat, bisa jadi pawai tersebut salah satu cara untuk menambah semangat belajar mereka.

Mendidiklah dengan cara yang benar dan asyik.

Semoga saling mengingatkan

Juni 2015


Agnisaa

Tidak ada komentar: