Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat berharga. Bukan untuk diri sendiri tetapi juga untuk bangsa. Bersyukurlah sekarang, teman-teman yang kini telah duduk di bangku sekolah. Kalian orang-orang yang beruntung bisa menikmati pendidikan yang begitu mudah. Dimana kalian bisa memilih sekolah seenak kalian, tinggal bagaimana kalian berlomba menjadi yang lebih baik.
Lain halnya dengan teman-teman kita yang berada di pelosok daerah. Bagaimana mereka sempat memikirkan pendidikan, air untuk kehidupan sehari-hari kadang sulit ditemukan. Di daerah kalimantan, entah berantah ada suatu wilayah yang bernama Paser, disana hanya mendapat pasokan air 2 minggu sekali. Woww.. *bersyukur ya kita masih ditemukan air yang berlimpah disini.
Ka nisa, lulusan Univesitas Indonesia jurusan akuntasi adalah seorang wanita yang memutuskan setelah lulus ia berkonstribusi di Indonesia Mengajar sebagai Pengajar Muda. Dimana ia rela ditempatkan suatu daerah pelosok yang memerlukan guru yang rela menjadi volunter muda. Keputusan besar yang diambilnya, padahal kesempatan 1 tahun bisa ia gunakan untuk meneruskan karirnya setelah lulus kuliah. "Pengalaman dan ini motivasi jiwa. Aku melihat ini, suatu kesempatan untuk bisa membantu orang lain. Ketika kita memberi, suatu saat akan mendapatkan kebaikan yang lebih."
Semua sudah diurusnya sebelum ia pergi, planning-planning setahun mendatang pun sudah dirancang indah setelah pulang dari kalimantan. Perjalanan menjadi pengajar muda, bukan sesuatu yang buruk dan menghambat hidupnya, tetapi memperlancar hidupnya.
Dialog hebat dengan teman-teman IAAS membuat semua menjadi terpukau. Wanita cerdas bukan cerdas otaknya tetapi cerdas juga hatinya. Dan aku menunggu kisah dari ka Daniel Grasindo yang sudah hampir setahun dan sedang menjalankan tugas sebagai pengajar muda angkatan 3 di Lampung.
Lain halnya dengan teman-teman kita yang berada di pelosok daerah. Bagaimana mereka sempat memikirkan pendidikan, air untuk kehidupan sehari-hari kadang sulit ditemukan. Di daerah kalimantan, entah berantah ada suatu wilayah yang bernama Paser, disana hanya mendapat pasokan air 2 minggu sekali. Woww.. *bersyukur ya kita masih ditemukan air yang berlimpah disini.
Ka nisa, lulusan Univesitas Indonesia jurusan akuntasi adalah seorang wanita yang memutuskan setelah lulus ia berkonstribusi di Indonesia Mengajar sebagai Pengajar Muda. Dimana ia rela ditempatkan suatu daerah pelosok yang memerlukan guru yang rela menjadi volunter muda. Keputusan besar yang diambilnya, padahal kesempatan 1 tahun bisa ia gunakan untuk meneruskan karirnya setelah lulus kuliah. "Pengalaman dan ini motivasi jiwa. Aku melihat ini, suatu kesempatan untuk bisa membantu orang lain. Ketika kita memberi, suatu saat akan mendapatkan kebaikan yang lebih."
Semua sudah diurusnya sebelum ia pergi, planning-planning setahun mendatang pun sudah dirancang indah setelah pulang dari kalimantan. Perjalanan menjadi pengajar muda, bukan sesuatu yang buruk dan menghambat hidupnya, tetapi memperlancar hidupnya.
Dialog hebat dengan teman-teman IAAS membuat semua menjadi terpukau. Wanita cerdas bukan cerdas otaknya tetapi cerdas juga hatinya. Dan aku menunggu kisah dari ka Daniel Grasindo yang sudah hampir setahun dan sedang menjalankan tugas sebagai pengajar muda angkatan 3 di Lampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar