Sebuah event FEM ambasador yang tadi malam sudah berlangsung itu sangat memuaskan. WOW! satu kata yang gue ucapkan ketika para finalis FEM Ambasador keluar. Bak pemilihan putri indonesia nian.. eh abang none eh moka (mojang jajaka kayak bangnon nya bogor gitu) dan semacamnya itu lah..
Warna-warni lampunya membuat auditorium toyib begitu megah. Salutlah ya buat PDD nya yang membuat desain panggung terkesan megah seperti acara di tipi-tipi.
Finalis pria memakai jas dan yang wanita menggunakan busana kebaya. Pesona mereka keluar dan memancar. Lenggak lenggoknya perlahan menyihir penonton. Senyum angggun dan gagah mempesona. Aura yang cerah menghidupkan seluruh acara hingga akhir.
Aih... keren dan salut untuk acara FEM ini, FAPERTA mah kagak ada acara beginian. Finalis-finalisnya bukan orang sembarangan, tidak hanya sekedar cantik di luar tetapi cantik otak dan cantik hati itu penting sekali. 0.0
Gue dateng bersama teman-teman dari IAAS, alhamdulillah ada 4 orang anak IAAS yang masuk dan jadi finalisnya. Tetapi hanya 1 orang yang masuk hingga final bahkan jadi nomor 1. Haha. Alhamdulillah.. Terus juga ada yang menang menjadi photogenic yaitu Andina. Sedangkan yang nomor1 nya Ka Alfi Irfan.
Walah, 30 detik dalam menjawab pertanyaan ketika final sangat menentukan, untungnya ka Alfi yang public speakingnya oke punya bisa jawab dengan lancar.
Bukannya hanya psona finalis, tetapi pesona jurinya. Jurinya datang dari MAPRES IPB ka Leo (alhamdulillah anak IAAS juga..hehe), moka bogor (yang wanita dari IPB ternyata), finalis putri Indonesia dari Jawa Barat, dan beberapa lagi yang berprestasi (lupa namanya.hehe).
Wah, enggak kebayang panjangnya CV mereka. Prestasi-prestasi yang membanggakan orangtua, universitas dan negara sudah diraih. Lalu apa ceritamu??hahaha
*semangat yuk! Yang muda yang berprestasi, yang muda yang bekarya, yang muda yang bersemangat, yang muda yang kreatif..
Warna-warni lampunya membuat auditorium toyib begitu megah. Salutlah ya buat PDD nya yang membuat desain panggung terkesan megah seperti acara di tipi-tipi.
Finalis pria memakai jas dan yang wanita menggunakan busana kebaya. Pesona mereka keluar dan memancar. Lenggak lenggoknya perlahan menyihir penonton. Senyum angggun dan gagah mempesona. Aura yang cerah menghidupkan seluruh acara hingga akhir.
Aih... keren dan salut untuk acara FEM ini, FAPERTA mah kagak ada acara beginian. Finalis-finalisnya bukan orang sembarangan, tidak hanya sekedar cantik di luar tetapi cantik otak dan cantik hati itu penting sekali. 0.0
Gue dateng bersama teman-teman dari IAAS, alhamdulillah ada 4 orang anak IAAS yang masuk dan jadi finalisnya. Tetapi hanya 1 orang yang masuk hingga final bahkan jadi nomor 1. Haha. Alhamdulillah.. Terus juga ada yang menang menjadi photogenic yaitu Andina. Sedangkan yang nomor1 nya Ka Alfi Irfan.
Walah, 30 detik dalam menjawab pertanyaan ketika final sangat menentukan, untungnya ka Alfi yang public speakingnya oke punya bisa jawab dengan lancar.
Bukannya hanya psona finalis, tetapi pesona jurinya. Jurinya datang dari MAPRES IPB ka Leo (alhamdulillah anak IAAS juga..hehe), moka bogor (yang wanita dari IPB ternyata), finalis putri Indonesia dari Jawa Barat, dan beberapa lagi yang berprestasi (lupa namanya.hehe).
Wah, enggak kebayang panjangnya CV mereka. Prestasi-prestasi yang membanggakan orangtua, universitas dan negara sudah diraih. Lalu apa ceritamu??hahaha
*semangat yuk! Yang muda yang berprestasi, yang muda yang bekarya, yang muda yang bersemangat, yang muda yang kreatif..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar