Wah buku ini telah menyihirku dalam setiap kalimatnya. Membuatku terisak-isak atas pengorbanan ayah yang begitu dasyat. Membuatku tenggelam dalam alur cerita yang unik dan seakan benar-benar masuk menjadi tokoh tersebut. Dam anak laki-laki dari sang ayah yang gemar cerita adalah tokoh yang inspiratif. Tak lupa juga sang ayah yang tiada henti-hentinya menyemangati anaknya dengan cerita-cerita ajaib yang menggugah rasa ingin tahu Dam lebih besar. Dimulai dari si nomor sepuluh, si Raja tidur sampai surga para sufi.
Namun sayang suatu ketika Dam membenci dengan perilaku ayahnya yang gemar bercerita. Cerita-cerita itu seakan membuat trauma mendalam baginya dan membenci ayahnya setengah mati. Kemudian apa ending cerita ini? Sebaiknya segera beli dan membacanya.hehehe. Nice!
Satu paragraf yang sangat ku sukai:
Kau tahu, sembilan puluh sembilan persen anak laki-laki tidak pernah lagi mau memeluk ayah mereka sendiri setelah tumbuh dewasa. Padahal sebaliknya, sembilan puluh sembilan persen dari ungkapan terdalamnya, seorang ayah ingin memeluk anak-anaknya..."
Sayang ayah... :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar