Salam dari tengah ribuan pulau di Indonesia!
Cahaya matahari sore itu, sunset pertama di kota Mataram. Bersyukur bisa sampai di sebuah kota di tengah pulau lombok. Lagi-lagi bertemu orang dengan berbeda karakter, suku dan bahasa. Terkadang perbedaan itu lucu ya, saya punya kamu enggak punya. It’s so nice!
PANTAI MALIMBU. Pantai di utara lombok yang sering digunakan untuk
pelabuhan orang-orang yang ingin menuju beberapa gili. “Yah kita baru bisa
sampe lihat pulau-pulau gili itu ya, belum sampe nginjek pulaunya” Ketawaku
miris. Ah mungkin belom moment yang tepat mungkin nanti bersama orang tepat.
HAHAHA. Pemandangan beberapa pegunungan di arah yang berlawan sekitar pantai
merupakan pesona yang tidak kalah menarik. Jalan yang naik turun namun jalan
sudah rata. Di pantai ini juga bagus untuk moment sunset karena lokasinya
mendukung secara geografis. Hal yang perlu dicatat yaitu banyak orang yang
nongkrong sekitar pantai khusus anak muda dengan motor gaul ala-ala. Hati-hati
juga dalam mengendarai mobil, banyak motor-motor yang berjalan sembarangan. Pantai malimbu dan
senggigi berdekatan, tetapi saya merekomendasikan malimbu, keadaannya lebih
bersih dan lebih indah. hehe
AIR TERJUN SENDANG GILE. Air terjun dengan dua trap (dua lapis).
Lokasi di senaru, lombok utara. Lokasi di bawah jalan sehingga pengunjung yang
datang harus turun ke bawah. Pengunjung harus melewati banyak anak tangga.
Untuk mencapainya diperlukan 20 menit jalan santai.
KAMPUNG MONYET. Lokasi di Lombok Utara. Area ini dipenuhi banyak monyet yang berkliaran.
Berbeda seperti di Bali, disini monyet tidak melakukan hal jahat seperti
mengambil kacamata atau handphone. Untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan, kita tetep menjaga jarak.
MUTIARA. Pulau lombok terkenal dengan souvenir mutiara. Saya
berkunjung ke tempat penjualan mutiara. Haha belum cukup sih kantongnya tapi
ternyata penjual baik bisa ditanya-tanya. Prinsip penjualnya, boleh tanya-tanya
saja siapa tahu saudara atau teman-teman kamu yang bisa kamu rekomendasikan
kesini.
Pada dasarnya, mutiara dibagi dua
mutiara air tawar dan mutiara laut. Kualitas menentukan harga. Kualitas mutiara
air laut lebih bagus dari segi warna dan bentuknya yang membulat sempurna.
Sedangkan mutiara air tawar tidak ada yang bulat sempurna. Mutiara yang
berwarna coklat adalah mutiara yang sudah diberi pewarna. Harga mutiara beragam
dihitung berdasarkan gram nya. Akan tetapi untuk nilai harganya tidak seperti
emas yang naik atau stabil. Ketika kita membelinya, kita akan punya sertifikat
untuk mutiara sehingga jika ingin dijualnya dapat harganya masih dapat baik.
Biasanya jika ingin harganya tetap baik, bisa menjual kesesama penyuka mutiara.
Untuk yang kantong terbatas, banyak penjual souvenir mutiara-mutiaran di
sekitar pantai.
OLEH-OLEH. Ada beberapa penjual toko oleh-oleh tapi tidak banyak
tersebar di kota Mataram sehingga saya sedikit kesulitan untuk mencarinya. Dan
untuk makanan khas dan jajanan khasnya saya juga sulit menemukannya. Yang
paling ciri khas dan mudah ditemukan yaitu ayam taliwang. Rasanya mantep, dan
yang perlu dicatat rasanya PEDAS. Haha. Hati-hati yang tidak suka pedas, perlu
waspada.
1. Jangan lupa selalu bawa tas yang simpel memuat kacamata hitam, alat sholat (untuk yang muslim), dan seperangkat isi dompet.hehe.
2. Untuk transportasi, ada penyewaan mobil dan taxi. Untuk penyewaan mobil sebaiknya mencari rekomendasi orang-orang yang pernah kesana. Mungkin yang berminat, saya bisa bantu.
3, Gunung rinjani dan pulau gili adalah tempat yang belum dikunjungi, semoga next time punya kesempatan dan waktu pergi kesana. *hope and pray
Semoga diberi kesempatan menikmati indahnya bagian bumi ini.
September 2015,
Agnisaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar