Minggu, 25 Desember 2011

Ragam karakter

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Namanya manusia.. Kalau tidak beragam rasanya aneh. It's life right? Nah itu kenapa manusia disebut makhluk sosial. Karena kita saling membutuhkan dan tidak ada yang bisa hidup mandiri. Begitu juga dengan karakter yang berbeda-beda, kita diajarkan untuk beradaptasi. Karakter yang berbeda membuat kita harus saling mengerti. Tidak semua orang dapat diperlakukan dengan sifat dan sikap yang sama.

Beragam karakter, profesi, umur dan jenis kelamin dapat ditemukan di kehidupan kita sehari-hari. Dari SD sampai kuliah pasti menemukan ragam karakter yang berbeda kelasnya. Dari SD kita menemukan masalah bersosialisasi terutama dengan teman sebaya. Nah semakin dewasa, permasalahan yang ditemukan semakin rumit penyelesaiannya. Misalnya di bangku kuliah, permasalahan yang ditemukan tidak bisa diselesaikan dengan jalan keluar yang sama dengan anak SD.

Itu pentinya kedewasaan. Eits, tapi jangan salah kedewasaan kadang tidak bisa dilihat dari umur saja. Banyak faktor yang ditentukan entah itu lingkungan baik dari keluarga, teman atau orang lain.
Jika kita sering bermain dengan penjual minyak wangi, maka kita akan tertular wanginya
Nah lingkungan adalah faktor yang dominan membentuk karakter kita. Tidak bisa dipungkiri, entah kita yang diwarnai atau kita yang mewarnai. Artinya kita yang membuat sebuah atmosfer di lingkungan kita atau malah kita yang terbawa dengan lingkungan setempat.

Oke kembali ke topik, memahami berbagai karakter. Kadang sulit memahami beragam karakter di kehidupan ini. Sifat egois yang mendarah dalam tubuh manusia kadang sering timbul dan mendominasi setiap karakter kita. Tetapi bagaimana kita bisa mengendalikannya. Mungkin kita bisa membayangkan bagaimana jika kita menjadi orang yang akan diegoiskan. Pasti tidak enak rasanya. Sama seperti pepatah yang bilang, jika mau dihormati, hendaklah menghormati terlebih dahulu..

Sangat sulit memahami karakter setiap orang. Sabar dan pandai menjaga lisan kuncinya. Nah bagaimana jika kita yang diegoiskan ups enggak enak deh kata-katanya dizholimi aja ya.hehe. Diam itu lebih baik dan maafkanlah.

Ragam karakter di kehidupan memang sulit...
Namanya manusia pasti pernah ber-ego, tinggal bagaimana kita mengendalikannya...
Sabar dan saling mengerti..

Tidak ada komentar: